1. Masih sama

48 4 1
                                    

Haii guys xixixi
Gimana nih???
Nungguin ya???
LANGSUNG AJA!!!

HAPPY READING...

"DAVIN?!!!!... "

"DAVIN TUNGGU?!"

Suara teriakan seorang gadis yang tak lain adalah diandra. Diandra gemar sekali meneriaki nama Davin bila mana ia bertemu dengannya. Pagi pagi sekali Diandra sudah berada disekolah. Demi bertemu dengan Davin. Hanya itu tujuannya diandra datang pagi buta seperti ini.

Diandra mendengus kesal, dengan langkah kecilnya ia mengejar davin yang berada didepan sana.

Seakan tuli, Davin terus berjalan dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku. Davin 'si kulkas' itulah julukannya. Most wanted SMA NUSA BANGSA orang terlalu dan terdingin di SMA Ini.

"Anjir woyy vin tuh si cantik udah datang, kasian dianggurin" Seru satria dengan menepuk nepuk pundak Davin.

"Waw sweetie perfect... " Siapa lagi kalo bukan keano.

Davin dan Galang hanya memutar bola matanya malas. Melihat tingkah kedua temannya yang sudah seperti melihat harta karun dengan mata berbinar saat ada diandra.

"Bacot, cabut!"

Keano atau kerap dipanggil ken dan satria berhenti berjalan dan melongo. "Kesekian kalinya si kulkas nolak cewek cantik nan baik yang rela rela an ngejar ngejar dia" Kata satria.

"Hooh, ditinggalin beneran nanti nangessss" Timpal ken yang masih memandang punggung Galang dan Davin yang semakin menjauh.

Ken dan satria tidak menyadari adanya Diandra yang berada dibelakang mereka. Diandra menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal seraya memandangi pundak ken dan satria yang menghalangi tubuh mungilnya. Kedua laki laki itu memiliki postur tubuh tinggi dan pundak lebar. maka dari itu menghalangi tubuh kecil Diandra.

"Hai" Sapa Diandra, sedikit kecewa melihat Davin yang ternyata meninggalkannya lagi.

Sontak ken dan satria berbalik. Ternyata dirinya langsung disuguhi Diandra dengan wajah cemberut.

"Eh Hai juga cantik" Sapa nya balik dari ken dan satria. Tangan mereka lambaikan ke arah Diandra dan sedikit mundur untuk mengikis jarak. Karena Diandra yang cantik dan sedikit pendek membuat satria dan ken harus menunduk bila sedang berbicara dengannya.

Gadis cantik itu menghela napas panjang "Hufffttt, dia pergi lagi ya?" Tanya Diandra sedikit kecewa.

"Hehe iya, sabar ya cantik. Mungkin aja Davin masih berusaha untuk memulai beradaptasi dengan perempuan kayak kamu yang baik juga cantik" Ucap satria dengan mengelus pundak Diandra tapi langsung ditepis oleh ken.

"Anjir sakit ken" Ringis satria.

"Lo mau di penggal sama si kulkas?"

"Ya ngga lah, lagian kan dia juga cu- hmmpphh"

"Maaf ya kita ke kelas dulu, eh iya lo btw pagi banget ke sekolah tumben" Kata ken dengan tangan yang masih menutup mulut satria yang sedang memberontak.

Diandra yang tadinya kaget melihat tingkah kedua laki laki yang berada didepannya langsung menatap satu objek yang tak lain adalah ken yang sedang berbicara kepadanya "Hehe biasa, eh i-itu" Diandra terkejut saat ken membekap satria.

"Ah iya udah gpp, bye. Duluan ya cantikk"

Satria dan ken pergi sesuai ucapannya, menuju kelas. Tinggallah Diandra seorang diri.

Diandra menghela napas panjang. Dengan jalan menunduk lesuh, kedua tangan memegang tas yang digendong. Terpaksa Diandra harus menerimanya lagi, menerima kenyataan bahwa seorang Davin ternyata belum mau beradaptasi dengannya.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang