7. Perasaan aneh

17 3 0
                                    


HAPPY READING...

Semua yang menonton, terkagum kagum atas tindakan Diandra. Begitu juga laki laki yang sedari tadi melihat bersama ketiga temannya yang berada dibelakang kerumunan itu. Menatap kagum Diandra.

Mereka adalah Davin dkk, Davin memang mengetahui bahwa Cilla dibully, namun pada saat dirinya hendak melawan dan menghadang. Keburu ada Diandra dkk.

"MAKSUD LO APA JING?!" bentak mora dengan mencengkram kuat pergelangan tangan Diandra.

Diandra meringis "shhh, awshh... LEPAS GUE BILANG LEPAS?!" Diandra terus berusaha melepaskan cengkraman nya dibantu alana dan Mella.

"Lepas anjing?!"

"Lepas gak? LEPAS BEGO?!"

"Sa-sakit, lepas bisa gak sih?"

Mora tersenyum sinis, sepertinya lawannya sedang melemah "kenapa? Lemah kan lo. Lemah aja bangga pengen jadi pahlawan"

"Anjir lah bener juga, sama aja gue lemah. Arrrggghhh" Batin Diandra.

"Ouh lo salah" Diandra tersenyum miring saat mora lengah, dengan mengambil ancang ancang dadakan, lalu...

Brugh

Diandra mendorong kasar tubuh mora hingga mora terpental dan jatuh.

"DIANDRA ANJING?!" Pekik Mora lalu berdiri hendak menampar namun tangannya dicekal oleh seseorang dibelakangnya.

Semua mulai berbisik bisik, sampai sampai telinga mora sempat mendengar... Davin?

Mora menoleh ke belakang, ia terkejut kemudian matanya melotot. "lepas!" Desisnya. Namun bukan Davin namanya jika ia melepaskan mangsa yang sudah digenggaman nya.

Davin menyerahkan mora kepada teman sekelas nya yang juga anggota gengnya.
"Bawa" Intruksi galang yang langsung pergi dari hadapan mereka.

"BUBAR?!"

Semua yang mendengar teriakan menggelegar Galang langsung meninggal tempat dengan ketakutan. Sudah bisa dipastikan kalo Galang atau Davin ngamuk jangan harap nyawa kalian aman.

Tersisa lah Diandra, alana, Mella, Davin, ken dan satria. Sedangkan Galang sudah pergi entah kemana.

"Di, tangan lo lebam anjay"

"Ih iya"

"Awshh sakitt iiihhh... Lo mah! sakit malah dipegang lukanya, aish mau gue tajong lo?!" Sewot Diandra dengan sedikit manja, saat Mella dengan sengaja menekan pergelangan tanganya yang lebam akibat mora.

Diandra kalo kesakitan pasti memang suka manja. Membuat salah seorang dihadapan nya merasa gemas melihatnya. Siapa tuh?

"Sorry sorry haha"

Diandra mengerjab sebentar dengan mata linglung yang melihat kemana mana. Hal itu membuat ken dan satria yang melihatnya merasa gemas.

"Aissss gemassnyaaa... " Ucap ken tanpa sadar ia diperhatikan oleh Davin.

"Anjir, pawangnya cok liat" Bisik satria.

Sontak ken melirik sedikit ke arah Davin yang ternyata memang benar sedang menatapnya tajam. "Hehe pich elah"

Beda lagi dengan Mella dan alana. "Dasar buaya" Cibir keduanya.

"Kenape pala gue pusing ya liat ken" Ujar Diandra membuat si sang empu ken mendengus kesal.

"Napa jadi gue!"

Sedangkan di sisi lain vania masih sedang menenangkan Cilla yang menangis sesegukan dengan keadaan rambut kepang duanya terbuka satu. Wajah pucat. Baju kusut. Sepertinya gadis ini dijambak.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang