33. Demi ayang

8 1 0
                                    

HAPPY READING...

Cukup!. Davin sudah tidak bisa menahan khawatirnya. Sedari tadi, dia sudah menghubungi diandra dan kedua orang tuanya. Namun nihil, bahkan abang dan ketiga temannya diandra pun sulit dihubungi.

Davin sudah emosi, dengan napas memburu. Laki laki ini menggas motornya diatas rata rata. Melaju begitu cepat dengan menyalip beberapa mobil dan motor yang menghalanginya.

Tujuan Davin saat ini adalah rumah diandra. Davin akan datang ke sana dan mengecek kondisi gadisnya.

Galang, ken dan satria yang mengikuti Davin dari belakang melongo. Melihat Davin yang sepertinya sudah kesetanan membawa motor.

"SI DAVIN GILEKKK. KITA DITINGGAL" pekik satria.

"PADAHAL KAN SI DIANDRA UDAH PULANG" Sahut ken. Ya, dia tadi memang sudah dihubungi oleh mella bahwa diandra sudah pulang.

"KEJAR... " Kata galang yang langsung diangguki mereka.

Ketiga cowok ini membelah jalanan bandung dengan kecepatan diatas rata rata untuk mengejar davin, dilihat Davin yang sebentar lagi ke kejar. Mereka pun langsung menghadang Davin, sehingga membuat sang empu mau tidak mau mengerem dadakan. Hampir saja, Davin menabrak galang yang menghadangnya.

Membuka helm secara kasar. Davin turun dari atas motor, kemudian menghampiri galang yang masih diatas motor dengan napas juga emosi yang sudah memburu.

Menarik kerah jaket yang dikenakan galang, Davin menggeram marah. "Maksud lo apa anjing!" Sentak Davin dengan emosi yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

Galang hanya memandang datar Davin. Dia sudah tahu bahwa Davin akan seperti ini.

"Wet wet wet, selow man, kita mau ngasih tau lo. Kalo diandra udah pulang dengan selamat bersama ayang embep gue!" Sahut ken dengan berusaha melepas tangan kekar Davin.

Davin menoleh lalu melepas cengkramannya, baru disitu Davin bisa bernapas lega.

Puk

Galang menepuk pundak Davin. "Jangan emosi" Ujarnya membuat Davin membuang muka ke arah lain.

"Ck, gue mau kerumahnya" Ucap Davin yang kali ini nadanya lebih rendah dari yang tadi.

"Gak usah, kata mella diandra butuh waktu dulu buat sendiri." Sahut ken.

"Kenapa?"

"Kamu nanyeakkk?"

"GOBLOK!" umpat satria.

Davin mendengus kesal. "Kenapa!?" Tanya nya lagi dengan menatap tajam ken. Membuat nyali ken menciut dengan tatapan maut Davin.

"Ya elah, kan tadi cewek lo dituduh sasimo!" Ketua ken.

Tanpa babibu, Davin kembali ke motornya dan memakai helm lalu hendak memutar kunci namun terhenti oleh ken.

"Mau kemana lo?"

"Markas" Ucap Davin. "Ck, awas!!!" Davin menepis kasar lengan ken.

"Iye iye." Ken hanya bisa mengelus dada sabar menghadapi Davin yang keras kepala.

"Ayo susul," Kata satria.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang