HAPPY READING...Masih di panti asuhan. Kini anak aderfia serta diandra masih berada di lapangan bermain bersama anak anak panti. Masing masing sibuk dengan permainannya sendiri.
Namun beda lagi dengan puput yang sedang bercerita dengan Diandra yang menyuapi makanan kepada gadis kecil dipangkuan Davin. Sudah benar benar seperti keluarga bahagia saja mereka. Dindra yang sudah seperti ibu menyuapi anaknya dan Davin seperti ayah yang membujuknya makan.
"Kakak... Kakak"
Diandra yang sedang mengaduk sayur untuk puput yang berada dipangkuan davin menoleh.
"Iyaa"
"Aku pengen sekolah tapi kapan ya?"
"Sekolah, oh iya umur kamu sudah 5 tahun ya?" Puput mengangguk.
"Nanti tahun depan kamu pasti sekolah" Sahut Davin dengan mengelus rambut panjang Puput. Baru kali ini Diandra melihat sisi lembut davin.
"Iya kah?" Ucap Puput dengan kepala dimiringkan memeberi kesan lucu bagi Diandra dan Davin yang melihatnya.
"Lucu nyaaaaa" Puji Diandra dengan menguyel nguyel pipi tembam Puput. Setelah itu Diandra kembali menyuapi Puput.
Saat Puput akan kembali berucap, puput langsung ditarik kasar oleh baim salah satu anak laki laki panti asuhan yang memiliki tubuh besar dan tinggi. Alhasil dia terjatuh dan tidak sempat ditahan oleh Davin, akibat tarikan baim dadakan. Seperti tahu bulat.
"Awsshhh" Ringis puput.
Davin dan diandra terkejut. Terutama Davin, dirinya yang memangku Puput terkejut dan saat ia melihat pelakunya, ternyata dia adalah baim.
"Baim kenapa kamu kayak gitu!" Ucap davin dengan nada dingin serta tegas lalu membantu puput berdiri dan menggendongnya. Diandra yang melihat raut wajah Davin berubah menjadi dingin dan marah pun sebisa mungkin menenangkannya dengan mengusap punggung Davin.
"Udah vin jangan dibentak, anak kecil itu" Bisik Diandra lembut. Membuat Davin seakan jinak dan tidak emosi lagi.
Baim yang melihat puput kembali digendong langsung merenggut kesal "tuh kan ish?! Dasar caper!!!" Cibirnya dengan menatap sinis Puput. Tanpa takut davin yang sudah marah menatap nya.
"Baim kok gitu?" Tanya diandra lembut. "Puput kan lagi makan boy" Sambungnya.
"Kak, dia itu caper. Aku gak suka!"
Seketika puput menunduk. Dan memeluk Davin menyembunyikan kepalanya dibelakang pundak Davin. Davin yang melihat itu langsung menggeram kesal kepada Baim.
"Baim, kamu gak boleh gitu! Udah besar harus lebih dewasa pemikiran nya! Puput adik kamu?! " Ucap Davin dengan dingin dan mata tajam menatap baim. Seketika, baim merasa dirinya dalam bahaya.
Baim takut, dengan tatapan Davin, lebih baik dirinya memilih pergi saja. "Ish tau lah dasar caper" Setelah mengucapkan itu Baim hendak pergi namun diandra menahannya.
"Kamu kan ganteng, baik pula. Minta maaf ya?" Bujuk diandra namun tangannya ditepis oleh baim dan didorong sehingga Diandra sedikit mundur. "Kan udah janji, gak akan julid lagi ke Puput. " Bujuk Diandra.
"gak mau!"
Davin yang melihat itu langsung marah, tatapannya semakin tajam menatap baim. Davin tidak suka cara baim yang seperti ini.
Tak lama dari itu datanglah vania bersama Galang. Menghampiri diandra, Davin dan kedua bocil tersebut. Seperti sedari tadi Galang mengikuti vania. Kemanapun perempuan itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Kamu
Teen FictionIni cerita tentang seseorang gadis yang bernama 'Diandra carina mahendra' yang sedang berusaha melawan takdir dalam hidupnya juga sedang berusaha mendapatkan balasan cinta dari seseorang yang bernama 'Davin adelio nugroho' Diandra adalah Gadis yang...