12. Takut marah

11 3 0
                                    


HAPPY READING...

Jam sudah menunjukkan waktu pulang sekolah. Saat ini diandra dkk sedang berada di halte bis depan. Yang pasti saat mereka mendengar bel. Ke empat gadis itu langsung meluncur pulang. Dan disinilah mereka. Halte bis depan sekolah.

"Lo jadi dijemput gak di?" Tanya vania. Sebab sedari tadi diandra terus menolak ajakan vania, alana juga mella untuk pulang bareng.

Diandra menggeleng pelan. "Kalian duluan aja"

"Ngga ah, kita kan setia kawan bener gak guys?" Sahut mella yang diangguki oleh vania dan alana.

"Ben-"

"HAI CANTIKKK"

"Pssstttt... Pssstttt lagi ngapain neng?"

Atensi ke empat gadis itu beralih ke arah segerombolan motor yang dimana itu adalah davin dkk juga antek anteknya yang lain. Yang tadi nyapa? Ken lah orang nya.

"Kalian gak pulang?" Tanya satria membuka percakapan.

"Ah, ini itu si didi belum ada yang jemput, kita kan so'ib jadi harus solidaritas" Tutur mella dengan merangkul diandra.

"Gak papa ish, kalian duluan. Gue tau lo bertiga udah suntuk. Lagian bokap gue bentar lagi jemput" Ucap diandra dengan melepas rangkulan mella.

"Iya sih ta-"

"SUTTTTTT PULANG AJA SIH SANA?!"

"Di lo jahad, gue nangis nihhh... "

Mampus! Diandra lupa kalo alana sedang datang tamu pasti cengeng. Apa lagi tadi diandra sempat menyentaknya.

Diandra kalang kabut saat melihat alana beberapa detik lagi akan menangis.

"Aduhh lanot jangan dongs... " Ujarnya dengan membujuk. Alana malah semakin melengkungkan bibirnya membuat Diandra was was.

Oke, Diandra menghela napas pelan, "Iya iya terserah kalian" Ucapnya dengan pasrah.

Alana, vania dan mella tersenyum senang. Mudah sekali ngibuli si diandra. Toh ini juga buat kebaikan nya.

"Lo ikut gue"

Bukan, bukan dari cewek cewek. Melainkan dari... davin! Si kulkas SMA NUSA BANGSA. Sontak membuat semua yang ada disana terkejut.

"G-gue?" Tanya diandra memastikan takutnya ia geer. Itu sih udah geer diandra?! Huhu...

Davin hanya bergumam saja. Membuat diandra berdecak sebal juga alana dan vania. "Ish yang bener lo ngajakin siapa?" Tanya alana sewot. Biasa, pms.

"Dia" Tunjuk davin ke arah diandra.

"GUE?! YAKIN GUE?!" Pekik diandra dengan tiba tiba bangkit dari duduknya.

"HUAAAAA DAVIN LO UDAH CAIR?" Ucap ken kagum.

"Gaya lo udah pro anjir. Peka amat mas nya!" Goda satria.

"Gilakkk, Terima gas ken Cil." Ujar ken.

"Cil?" Gumam Diandra heran. "Gue?"

Ken mengangguk semangat.

"Aish gue bukan bocil!" Sewot Diandra tak suka saat dirinya disebut bocil.

"Bocill" Sahut ken dengan menjulurkan lisahnya ke arah Diandra. Hal itu membuat Diandra kesal.

"Diem deh lo ken" Ujar satria.

Ken hanya memutar bola matanya malas. "Apa lo?" Sewot nya.

"Idih najis, bombastis side eye gitu!"

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang