5. Didi Nyerah aja

17 3 0
                                    


HAPPY READING...

Davin bangun dari tidurnya, ia melihat jam weker diatas nakas ternyata sudah pukul 5.30 Davin beranjak dari kasur dan duduk menyender dikepala ranjang. Mengumpulkan nyawanya dan sedikit mengecek kedua mata.

Setelah dirasa sudah nyaman bangun, Davin bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya dan sholat subuh sebagai kewajiban.

Sepulang mengantarkan Diandra kemarin, Davin kembali lagi ke sekolah dan ternyata teman teman nya dan teman teman Diandra menunggu dirinya di depan gerbang.

Banyak sekali pertanyaan dan godaan godaan dari mereka. Meski begitu Davin menghiraukannya. Sebenarnya dirinya juga aneh, mengapa ingin sekali menolong Diandra. Bahkan khawatir.

Rasa yang tak pernah ada didalam hati dan dirinya. Aneh, iya tapi itulah Davin. Si mahluk spesis kulkas kalo kata ken dan satria mah.

20 menit berlalu, Davin sudah siap mengenakan seragam sekolah seperti biasa. Ia bergegas ke bawah menghampiri mamah papah dan adiknya. Ya, Davin memiliki adik yang berumur sekitar 4 tahun.

Sesampainya dilantai bawah, Davin melihat ada adiknya yang sedang menonton televisi kartun, dan mamah nya yang sedang menyiapkan sarapan didapur.

"Pagi"

"Pagi abang" Sahut mamah Davin.

Davin menyimpan tasnya disofa dan ikut duduk lesehan bersama adik kecilnya.

"Pagi adik abang yang cantik" Sapa Davin membuat gadis kecil yang tengah asik asiknya menonton televisi terganggu. Davin berubah hangat ketika bersama keluarganya.

Panggil saja anna, Anna abelia. Anna menoleh lalu tersenyum lebar ke arah davin dan merentangkan tangannya ke abangnya "pagi abang... "

Davin terkekeh geli, ia mengerti apa yang dilakukan Anna. Tanpa pikir panjang Davin memeluk Anna dan menggendong nya ke atas pangkuan davin.

"Abang mau cekolah?"

Davin melepas pelukannya "iya"

"Anna juda mau abang"

"Ouh ya?"

Anna mengangguk lucu. Davin terkekeh geli, ya seperti inilah Davin, diluar ia akan berubah menjadi datar dan beringas. Sedangkan dirumah dia bakalan jadi Davin yang lemah lembut.

"Anna sayang ayo sarapan?" Ajak mamah Davin. "Kamu juga bang ayo"

Davin menurunkan anna lalu menyambar tasnya dan langsung menyusul mamahnya yang sudah menggendong Anna membawanya ke meja makan.

"Pagi" Suara bariton milik sang papah Davin membuat mereka menoleh serempak.

"Pagi" Sahutnya.

Dan mereka pun langsung sarapan bersama. Namun Davin hanya meminun susu dan mengambil roti yang sudah diberi selai coklat oleh mamahnya.

"Abang langsung pamit aja bun"

"Loh loh, bentar lah masih pagi" Sahut mamahnya Davin.

"Sarapan vin disini" Ujar papanya.

"Nggak Davin pamit, assalamu'alaikum" Ucap davin dengan menyalami kedua tangan orang tuanya.

"Waalaikumsalam"

"Anna papay"

"Papay abang, pulangnya bawa kakak cantik ya bang"

Terkejut, davin dan kedua orang tuanya pun terkejut, tau dari mana bocah kecil ini dengan arti kakak cantik. Siapa yang mengajarinya? Pikirnya.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang