19. Otw

15 2 0
                                    


HAPPY READING...

Sudah dua hari diandra dirawat dirumah sakit. Kini dirinya sudah berada di rumah, atas paksaan diandra, katanya dia sudah merasa bosan, lagian badannya sudah sehat dan pulih kembali. Alhasil kedua orang tua diandra membawa pulang gadis itu.

Dikediaman mahendra. Saat ini dirinya ditemani ke tiga teman teman absurd nya. Diandra yang fokus menonton Drakor di layar TV depan, vania dan mella sedang mengobrol kecil dan alana sedang marah marah gak jelas dengan beberapa cemilan ia pegang.

"Aish kenapa gue kesel bet ya sama si sesat. Arrrggghhh, asu."

"Bete bete bete deh"

"Ish?!"

"Maluu gue?! Huaaaa"

Diandra yang tengah asik asiknya menonton, tidak terusik oleh umpatan umpatan serta dumelan alana. Sebab, matanya masih tertuju pada TV depan. Namun begitu, tiba lah iklan. Hal yang paling menyebalkan bagi diandra saat menonton TV.

Mata hazel milik diandra, yang tadinya melihat TV beralih ke arah alana yang duduk lesehan dibawah bersama vania dan mella. Saat ini jam menunjukan pukul 15.00 dimana mereka baru saja pulang sekolah.

Mereka sengaja sepulang sekolah langsung mampir kerumah diandra, setelah tahu bahwa gadis itu kini sudah berada di rumahnya.

"Lo kenapa al?"

Alana menoleh lalu menghela napas panjang. "Cape, gue dihukum masa... " Rengek nya Bergelayut manja ditangan mella.

"Ututututu, kacian yang dihukum si sasa" Ujar mella dengan mengelus rambut hitam milik alana.

"Anjir bacot" Alana menegakkan kembali tubuhnya dan menatap tajam mella.

"Emang lo dihukum apa?" Tanya diandra yang masih penasaran dan belum mendapat jawaban pasti.

"Gue telat hehe terus disuruh bersihin toilet" Alana dengan cengiran lebarnya.

"TOLOL?!"

Seketika Alana cemberut mendengar diandra mengumpatinya. Gadis yang memiliki rambut gelombang itu beranjak dari duduknya lalu menghampiri diandra dengan tangan sudah berkacak pinggang dan wajah garang.

"Heh dugong. Terus aja bilang gue tolol, emang napa sih... Gue kan emang dihukum gegara telat terus gue kesel. Masa ia hukumannya... " Alana menggantungkan ucapannya.

"Apa? Hukumannya apa?"

"Ehmm disuruh bersihin wc laki laki," Cicit Alana dengan wajah menunduk lesu.

"WHAT?!"

"Seriusly? Kok lo gak bilang dari tadi!" Bukan diandra, melainkan vania yang bertanya.

"Terus lo ngedumel mulu ngapa?" Timpal diandra.

Alana mengangguk. Lalu tubuhnya kembali duduk bersama mella dan vania dibawah dekat queen size milik gadis yang baru saja keluar dari rumah sakit.

"Y-ya itu terjadi konflik dikit tadi hehe"

"Konflik apa?"

"Itu, tadi ada yang lagi buang air. Nah gue kaget, gue kira gak ada orang. Ya lo pada atau lah, jiwa kepo gue meronta ronta kalo belum Dipastiin langsung sama gue... "

"Akhirnya gue masuk, terus pas buka pintu nya... " Alana menggantungkan ucapannya membuat diandra mendengus kesal. Sedangkan mella dan vania masih setia menunggu.

"Apa?!" Geram diandra.

"Ehm... Ada si Riski bangke anjirrr, gue kaget, dia lagi pipis terus gue masuk... Ehh spontan gue teriak, sambil nutup muka. Maluu sumpah?!" Ucap Alana sedikit panik, dengan pikiran yang masih melayang mengingat kejadian tadi pagi.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang