28. Tentang alana

12 1 0
                                    


HAPPY READING...

"Lo adalah anak haram alana!. Nyokap lo  jalang!"

Deg!

Hati Alana mencelos mendengar ucapan ayu yang sangat tidak senonoh itu. Air mata kian mengalir membanjiri pipi. Hatinya sesak kala mendengar ibu yang sudah melahirkan nya dihina oleh ayu.

Vania langsung memeluk erat Alana. Beda lagi dengan Diandra dan Mella.

"BANGSAT?! JAGA UCAPAN LO YA AYU!" bentak Diandra. Davin yang sedari tenang saja diam duduk dikursi langsung bangkit dan menghampiri Diandra untuk menenangkan.

"BIBIR LO BUSUK BANGET YA ANJING?!" Bentak Mella. "Bisa gak? Gak usah ngejelekin teman gue?!" Kata mella yang langsung ditarik oleh ken. "Juga nyokapnya!"

"Diem vin!" Ucap diandra dingin saat davin menariknya. "KENAPA LO NGOMONG GITU? MAU LO APA?!" Bentak diandra tepat didepan ayu.

Ayu memasang wajah yang sangat menyebalkan. "Hih! Diem deh. Urusan gue sama dia bukan lo semua?!"

"URUSAN DIA, URUSAN GUE JUGA?!"

"Sialan!" Umpat ayu.

"Pergi?! BUBAR SEMUA. SEBELUM GUE YANG NGEBUBARIN. DAN LO, HARUSNYA LO SADAR DIRI SEBELUM NGOMONG. JADI MANUSIA GAK USAH BANYAK BACOT. INTROSPEKSI DIRI. " kata satria ikut andil.

Seluruh penghuni kantin yang tadinya mengerubuni alana dan ayu. Sekarang bubar ke tempat semula, mereka takut kalau melihat raut wajah garang yang davin dkk dan ismail dkk tampilkan. Meskipun bubar tapi tetap saja mereka membicarakan kejelekan alana ulah ayu tadi.

"Ayo" Ajak davin dengan lembut dan merangkul diandra agar menurut. Diandra hanya bisa pasrah saat ditarik davin.

Lalu vania membawa alana duduk kembali ke meja yang tadi mereka tempati. Juga sesekali mereka menenangkan alana yang menangis.

Tiba tiba saja, sasa yang notabenya OSIS bangkit dan menghampiri ayu. "Gila tuh cewek?! WOY AYU, SINI LO" Ucapnya dengan melangkah ke arah ayu.

"Kurang ajar, mesti dikasih pelajaran tuh Sa" Ujar shalma.

"Apa?" Ketus ayu.

Plak!

Sasa menampar pelan ayu. Ayu hanya terkejut atas tindakan sasa. Namun ia tidak membalas. Wajahmu masih menoleh ke samping. Tak lama menatap sasa dengan tatapan nyalang yang tak percaya atas tindakan sasa.

"Gue denger ucapan lo tadi. Ini gak seberapa sama apa yang lo lakuin ke alana. Tapi asal lo tau, lo orang yang tepat buat dikatain murahan. Lo hina nyokap alana tanpa tau semuanya. Bisa jadi lo fitnah mereka!" Kata sasa panjang lebar lalu dirinya membuka ponsel dan menunjukan sesuatu ke arah ayu hingga membuat sang empu terkejut.

"Gimana? Mau gue sebar?" Tawarnya dengan tersenyum jahil.

Ayu membulatkan matanya, yang tadi asalnya mau marah jadi berubah menjadi memohon "plis gue mohon jangan. La-lagian itu bukan gue" Ucapnya pelan dengan nada lirih.

"Cih ngelak lo?!"

"I-ini bukan gue?!" Bantah ayu.

Diandra dan davin juga yang lain menyaksikan ayu dan sasa. Mereka penasaran apa yang ditunjukan sasa sehingga membuat ayu mati kutu dan langsung tunduk bahkan ketakutan.

Tak mau ambil pusing, mella menepis kasar tangan ken juga diandra melepas rangkulan davin dan menghampiri sasa lalu mengambil ponselnya.

Dilihat dengan seksama, keduanya ikut terkejut. "Ini lo?"

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang