32. Rahasia diandra

9 1 0
                                    


HAPPY READING...

Davin berlari dipinggir trotoar dari halte bus sekolah tadi. Perasaannya khawatir karena tidak menemukan sosok gadisnya yang sedang ia cari.

Setelah perdebatan tadi bersama mora. Diandra memang berlari namun entah kemana.

Dengan langkah besarnya, Davin berlari mencari keberadaan gadisnya diikuti ke 3 teman dan teman Diandra juga.

"VIN...," Pekik ken di belakang.

Davin menghentikan langkahnya lalu membalikkan badan ke arah mereka.

"Gue rasa kita cari pake motor aja. Siapa tau Diandra udah pulang naik taksi." Usul ken yang disetujui mereka namun Davin masih berfikir.

"Hm, ambil motor" Davin berlari lawan arah tanpa menunggu mereka meng 'iya' kan. Wajah yang datar namun hati bergemuruh khawatir dengan keadaan gadisnya.

Tadi pas perdebatan antara Diandra dan mora. Davin sudah menduga, seperti gadisnya menangis. Dia takut diandra kenapa napa dijalan dengan kondisi nya yang seperti nya tidak memungkinkan untuk pulang sendiri.

***

Memegangi perut sebelah kanan, sembari menahan sakit yang begitu luar biasa. Diandra berjalan sempoyongan dipinggir trotoar dengan menangis. Tujuan gadis ini adalah menunggu taksi yang lewat disekitar sini. Tapi karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, dia memilih menunggu sambil berjalan.

Sejak disekolah tadi, gadis ini memang sudah merasakan sakit dibagian perut sebelah kanannya, bahkan tidak hanya sekarang. Tapi sejak kemarin sehabis olahraga pun Diandra sudah merasakan sakit. Namun ia tahan demi orang terdekatnya tidak khawatir.

Dada naik turun dengan napas tercekat.
Rasanya sulit sekali diandra bernapas. Sesak nya kambuh, sakit yang sedari dulu yang ia sembunyikan dari semua orang belakangan ini sering kambuh kembali.

Diandra menangis juga menahan sakit dipinggir jalan yang ramai orang berlalu lalang berkendara. Meringis terus menerus.

Rasanya kalau dipikir pikir, hidup dirinya memang gak berguna lagi. Beban, juga merepotkan orang tuanya. Diandra cape dengan semua yang sudah dilaluinya. Usaha? Udah gak mungkin lagi baginya. Usaha sia sia hanya buang buang waktu saja.

Diandra selalu berusaha bertahan hidup demi kedua orang tua dan abangnya. Tapi apa sekarang? Dia sudah lelah dengan semua usaha juga pengobatan penyakitnya yang selama ini ia sembunyikan. Ia sudah lelah dengan semua ini, ingin rasanya ia menyerah saja.

Ya, Diandra pengidap penyakit ginjal. Kedua ginjal Diandra sudah rusak. Maka dari itu, gadis ini setiap seminggu sekalinya selalu rutin melakukan cuci darah.

Hal ini lah yang akan membantu penyaringan makanan didalam tubuh Diandra. Sering sekali Diandra dibekali sereal dan roti oleh mamahnya kenapa? Karena itu alasannya agar Diandra tidak makan sembarangan.

Penyakit ginjal mengacu pada semua kondisi yang mengganggu fungsi dan kinerja ginjal. Baik itu yang ringan hingga yang terparah dengan risiko kematian.

Saat gangguan ginjal terjadi, organ tersebut tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Akibatnya, racun dan zat berbahaya di dalam tubuh menjadi sulit dibersihkan. Gangguan ginjal bisa terjadi pada satu atau seluruh bagian dari organ tersebut.

Awal mengetahuinya penyakit ini, pada saat diandra menginjak umur 6 tahun. Disitu diandra diagnosa oleh dokter bahwa kedua ginjalnya sudah rusak. Sebenarnya pada umur 4 tahun juga sudah rusak, tapi kedua orang tua diandra telat memberikan penanganan dan berakhir seperti sekarang.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang