25. Perdebatan hebat

12 1 0
                                    


HAPPY READING...

Sudah satu minggu lebih lamanya hubungan diandra dan davin semakin lengket setiap harinya. Seperti saat ini, diandra dan davin mulai mengumbar kedekatannya disekolah.

Banyak siswi yang merasa iri dan ada juga yang mendukung hubungan mereka. Ada dari sebagian mengetahui hubungan diandra dan davin, dan itu ulah devan. Dia lah orang yang sudah menyebarkan beritanya. Banyak disini yang marah dan murkamurka kepada diandra, karena sudah berhasil mengambil hati davin.

Meski begitu diandra maupun davin tidak mempermasalahkannya. Karena keduanya berfikir, ini hubungan mereka bukan orang lain. Dia yang menjalankan, bukan orang lain.

Diandra terkekeh pelan dengan tingkah davin yang disuapin nasi goreng dan memasang wajah datar.

"Aaaaa... " Diandra pun menyuapi davin satu sendok nasi goreng pesanannya.

Davin melahap nya dengan khidmat, meski wajahnya datar namun didalam hatinya. Davin tersenyum senang. Davin juga mengambil alasan dengan menyibukkan diri bermain ponsel dan disuapin diandra.

"Udah dong woy ngumbar kemersahan mulu lo?!" Ketus ken yang sudah lelah melihat kedua sejoli didekatnya mengumbar keromantisan.

"Sirik aja lo?!" Sewot vania.

"Liat deh muka si davin" Bisik satria yang hanya didengar mereka kecuali davin dan diandra.

Mella terkekeh pelan "datar kayak triplek hahaha"

"Diluar naila... Gak habis fikri sihhh gue. Seorang davin akhirnya bisa luluh dengan satu gadis. " Timpal ken.

"Bucin mah beda" Sindir alana.

Galang laki laki tembok ke dua setelah davin, terganggu oleh ghibahan teman teman nya. Galang mendengus kecil "brisik diem bisa gak?!" Ungkapnya setelah meminum minuman nya.

"Ampun bang jago"

Galang memutar bola matanya malas. Hanya dia yang memang cocok menjadi kacang temannya diandra davin yang lagi bulol. Sedangkan yang lain nyamuk, bisanya menganggu keuwuan mereka.

"Eh eh denger denger dari si sasa katanya kita nanti pulang sekolah harus kerkom" Ujar vania mengalihkan pembicaraan.

"Hah? Harus banget emang?" Tanya diandra dengan menatap vania.

"Iya, emang kenapa? Lo sibuk pulang sekolah?"

"G-gue... ada urusan" Balas diandra cepat. Bukannya tidak mau, memang cewek ini ada urusan dan lebih tepatnya penting sekali.

"Oh bagus lah, gue juga males gak akan ikut kalo lo engga" Ucap vania.

"K-kok?"

"Kita kan sepaket di"

"NAJIS?!"

***

"Anjing?!" Umpat mora.

"Lo sumpah. Lo manusia terjijik yang pernah gue liat"

"Lo orang yang udah rebut semua kebahagiaan gue. gue muak. MUAK DIANDRA?!"

"Kenapa lo kayak gini ke gue, hikss"

"Lo jahat DIANDRA?!"

Sedari tadi mora menangis dan mengamuk sejadi jadi didepan diandra. Mora yang tidak Terima dengan hubungan davin dan juga diandra.

Ternyata gosip tentang hubungannya sudah sampai ditelinga mora. Dan mora menyuruh salah satu murid adik kelasnya untuk memanggil diandra dengan beralasan 'dipanggil guru' dengan percaya diandra menghampiri tempat yang dituju. Awalnya diandra bingung 'mengapa dirinya dipanggil kegudang.' diandra menurut saja dan pada akhirnya dia bertemu mora.

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang