HAPPY READING...Sore harinya, Diandra masih berada dirumah sakit. Ia akan pulang bersama Davin. Itu adalah permintaan Davin sendiri.
Sekarang didalam ruangan tak hanya bedua, tapi sudah ada astri dan anna. Arga? Dia masih dikantor. Ada meeting yang tidak bisa diwakilkan.
Astri sedang mengemasi beberapa barang barang Davin yang sempat disimpan disini dan dibantu oleh Diandra. Sedangkan Davin ia masih berbaring di atas brangkar dengan disamping ditemani anna yang fokus menonton film pada ponsel yang dipegang Davin.
"Sayang udah, biar bunda aja yang beresin." Kata astri saat melihat wajah Diandra semakin kesini malah memucat.
"Kamu pasti lelah, udah temenin aja tuh Davin sama anna" Ujarnya lagi dengan tangan masih melipat baju milik Davin."Gak papa bun, didi gak lelah kok" Sahutnya dengan tersenyum ramah.
Sekejab astri memandang wajah cantik Diandra, ia bersyukur jika suatu saat nanti Diandra akan menjadi menantunya. "Baiklah"
***
Kini Diandra sudah berada di rumahnya bersama ilham. Waktu sudah menjelang malam. Kedua orang tua Diandra seperti belum pulang dari kantor dan butik. Perlu kalian ketahui bahwa Reni memiliki butik.
Dengan langkah lesuh, Diandra berjalan menuju sofa tengah rumahnya. Ilham yang melihat itu menjadi khawatir.
"Dek, are you okey?" Tanyanya dengan membantu Diandra berjalan dan diduduki nya disofa panjang.
"Hm, i'm okey bang" Sahut diandra dengan tersenyum namun sepertinya senyum itu berbeda dengan biasanya.
"Sesek gak?"
Diandra menggeleng pelan, "abang gak usah khawatir aku cuman lelah aja"
"Yakin?"
"Eum, tentu!" Sahut Diandra namun kali ini semangat.
"Yaud---" Hendak memegang lengan kecil milik adiknya, namun dibuat heran oleh cetakan kuku yang sepertinya bekas cengkraman seseorang. Bahkan warna kulit putihnya sedikit berubah menjadi memar.
"Ini kenapa?" Tanya ilham masih dengan suara santai namun khawatir.
"Ouh itu eum. A-anu apa ya..." Diandra bingun harus menjawab apa. Kalo jujur habis lah nanti abangnya khawatir, tapi kalo bohong? Harus bohong apa?
"Kenapa?" Tanya ilham dingin membuat Diandra takut.
"Eum, di tarik sama temen. Tadi aku mau jatoh ke kolam ikan yang ada dibelakang sekolah." Alibi Diandra dengan wajah menunduk karena takut menatap abangnya.
"Seriusly?"
"Iya serius abang" Geram Diandra.
"Oke!"
***
Dimeja makan sudah ada keluarga cemara yang berisi, arga, astri, Davin dan anna. Mereka sedang menyantap makan malam bersama.
Tak ada percakapan diantaranya, dengan khidmat mereka memakan dan hanya suara dentingan sendok bersama piring yang mengisi keheningan diruangan.
Anna yang begitu antusias memakan sereal nya pun ikut mengisi keheningan, dengan celotehan nya. Beberapa menit mereka sudah selesai memakan makanannya.
"Bun, yah, besok abang mau sekolah" Celetuk Davin membuat astri yang sedang mencuci piring menoleh untung saja sudah selesai tinggal lap lap sekitar yang basahnya bekas percikan air cuciannya.
"Serius? Abang belum terlalu kering loh lukanya" Sahut astri.
Davin tetap pada pendiriannya. "Udah, abang udah sembuh!" Keukehnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/338020014-288-k94986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Kamu
Fiksi RemajaIni cerita tentang seseorang gadis yang bernama 'Diandra carina mahendra' yang sedang berusaha melawan takdir dalam hidupnya juga sedang berusaha mendapatkan balasan cinta dari seseorang yang bernama 'Davin adelio nugroho' Diandra adalah Gadis yang...