30. Diandra marah

12 1 0
                                        


HAPPY READING...

"DIANDRA?!"

"DIANDRA?!"

"MELLA?!"

"MELLA?!"

Saat ini skor tertinggi dipegang oleh diandra. Satu kali permainan lagi. Keduanya kembali pokus dengan bola yang dipegang lucky.

"Siap?"

Diandra dan Mella mengangguk dengan napas ngos ngosan.
Bola dilempar oleh lucky ke atas dan diraih oleh diandra. Dengan lincah gadis ini mendribling bola ke arah ring lawan.

Mella mendengus, "mampus gue!" Monolognya saat melihat gairah semangat diandra kembali.

Diandra melirik ke arah belakang sebentar, lalu tersenyum miring ke arah Mella saat Mella masih dibelakang sana.

"MEL?! GUE MASUKIN YA?!" pekik diandra dengan meledek Mella.

"PARAH LO?!"

Diandra kembali ber pokus. Namun saat ingin memasukkan bola. Ternyata hal hal sebelumnya terjadi kembali. Bola meleset dan tidak masuk kedalam ring.

"aish kurang tinggi nih gue?!" Gerutu diandra dalam hati.

Tiba tiba Mella menepuk pelan pundak diandra. "Makannya jangan sombong girl. " Ledeknya dengan kekehan.

Lucky kembali mengulang permainan. Saat ini, bola berada ditangan Mella namun dengan lincah diandra merebut kembali bola. Diandra berlari dengan mendribling bola ke arah ring. Berdiri sejenak, diandra melirik ke arah para penonton dan kedua temannya yang dimana itu vania dan Alana.

Kembali pokus, diandra siap melempar bola ke arah ring. Memejamkan mata lalu, bola hendak dilempar dan...

Deg!

Diandra mematung ditempat kala kedua tangan yang memegang bola dipegang juga oleh seseorang dari belakang. Entah siapa Pemilik tangan kekar ini.

Diandra membuka mata dan melirik ke belakang, ternyata dia adalah davin kekasihnya yang tengah tersenyum tipis.

Davin membantu Diandra melemparkan bola dan ya. Tepat sasaran, bola masuk tepat pada ring lawan.

Prok prok prok prok

"YEAYYYYYY?!"

"YIPIIII DIANDRA?!"

"WUUUUUUU DIANDRA MENANG?!"

"DIANDRA?!"

Semua bersorak meneriaki diandra yang memenangkan tantangan dari Mella. Mella yang melihat itu mendengus kesal, belum lagi ia menyaksikan adegan uwu yang sangat membagongkan.

Sedangkan diandra? Dia menghadap ke arah Davin dan "yeayyy aku menang?!" Pekiknya dengan loncat loncat kecil dihadapan Davin.

Davin tersenyum tipis sekali sehingga yang hanya bisa lihat diandra saja. Davin merasa gemas melihat tigkah diandra.
"Congratulations, sayang" Bisik Davin tepat ditelinga diandra lalu mengusap kepala diandra dengan sayang.

Hal itu Membuat sang empu diam ditempat, diandra mulai merasakan panas dibagian pipinya sudah dipastikan kedua pipi diandra merah. Bibirnya sudah tidak bisa menahan senyum lagi kala Davin memanggilnya sayang.

Lama kelamaan melihat adegan diandra dan Davin di tengah lapang, ada yang merasa iri, dengki bahkan ada juga yang mendukung.

"Huaa diandra ganti posisi yuk?"

"Asli gue kayak lagi nonton drakor romance anjir"

"Hooh baper gini uy"

"Di, gantian yuk"

Aku Dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang