Selamat malam readers tercinta❤️ gimana puasanya? Lancar?😇💐
Dibaca perlahan ya! Jangan buru-buru 🥰✨
Happy reading💅
👑👑👑
Dengan percaya diri, langkah kakinya berjalan menyusuri koridor kelas yang lumayan panjang. Berbagai tatapan dan perkataan orang di sekitar begitu membuat telinga terasa panas. Namun keduanya memilih untuk diam dan tidak peduli terhadap tanggapan semua siswa.
Tak disangka pertama kali menginjakkan kaki di SMA Galaksi, mereka berdua sudah mendapatkan perlakuan yang tidak pantas. Berbagai cemoohan dan ejekan dari siswa yang jahil ataupun suka membully mulai mengusik kedua remaja itu.
"Eh, anak baru ya? Kok jelek banget sih?"
"Fiks, gue yakin bakal sering di-bully senior tuh cowok."
"Kelihatannya orang miskin. Kok bisa sekolah di Galaksi?"
"Beruntung aja bisa sekolah di sini. Udahlah, ngapain ngurusin orang jelek itu? Mending kita nunggu anggota inti Argos, bentar lagi mereka pasti lewat."
Kinaan, laki-laki berkacamata dengan rambut yang disisir rapi ke depan. Dia selalu menundukkan pandangan dengan tangan memegang tali tasnya. Dia berjalan dengan tenang bersama sahabatnya menuju kelas meskipun menjadi pusat perhatian semua siswa.
Panggil saja Aldian, laki-laki yang berpakaian rapi, kalem dan berambut ikal. Wajahnya begitu kusam sehingga membuat para siswi tidak betah memandang wajah yang menurutnya jelek seperti itu.
Keduanya memasang wajah dingin dan datar. Tidak menoleh sedikitpun ketika ada siswa yang sengaja menjulurkan kakinya untuk menghalangi jalan mereka. Sampai di depan kelas pun, ada siswa yang jahil mendorong Aldi sehingga hampir tersungkur kalau tidak ditahan oleh Kinaan.
"Anak baru ya? Jelek amat sih muka lo?" ujar seorang siswa yang tak lain adalah kakak kelasnya.
Bima dan Wahyu, senior kelas XII IPS yang terkenal biang onar dan sering masuk ke ruang BK. Keduanya menghalangi Aldi dan Kinaan yang hendak masuk ke dalam kelas.
"Gue mau lewat."
Saat Aldi hendak melewati cowok itu, Bima lebih dulu mendorongnya hingga terjatuh. Karenanya emosi Aldi terpancing sehingga mata elangnya menatap tajam dengan aura permusuhan terhadap seniornya itu.
Untung saja Kinaan segera membantu sahabatnya berdiri lalu menenangkannya. Dia paham kalau orang di sampingnya ini sangat emosional, jadi mau tidak mau dia harus berusaha mengendalikan emosinya.
"Tahan emosi lo!" bisik Kinaan sambil menggenggam erat tangan Aldi yang sudah mengepal.
Aldi harus berusaha mengendalikan emosinya supaya tidak membalas orang yang ada di depannya saat ini. Seandainya sedang tidak dalam kondisi penyamaran, laki-laki pemilik mata elang itu sudah menghajar habis-habisan orang yang berani menyinggungnya.
Namun Wahyu tiba-tiba menarik lengan Kinaan lalu membenturkan tubuhnya ke dinding. Dia merogoh saku Kinaan untuk mencari sesuatu yang dia inginkan. Bima pun juga melakukan hal yang sama.
"Widih, thanks ya! Besok bawa uang uang banyak lagi."
"Hahah, lumayan nih."
Bima dan Wahyu puas mendapatkan dua lembar uang merah. Kebiasaan mereka adalah suka memalak adik kelasnya. Apalagi melihat penampilan Kinaan dan Aldi yang terbilang cupu dipastikan menjadi sasaran empuk dua biang onar tersebut.
Bughh
Bogeman mentah mengenai rahang kokoh mereka berdua. Tidak hanya disitu, dua orang laki-laki yang memakai jaket hitam berlambang pedang yang bertuliskan Argos dibawahnya menendang ulu hati Bima dan Wahyu hingga terpental.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Not A Badboy
Teen Fiction#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Bagaimana jika putra dari seorang jenderal TNI-AD yang merupakan berandalan pesantren kembali ke Jakarta? Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bermata hazel yang mengalami problem keluarga dan dihantui oleh masa lal...