43. Misi Pembantaian BM 2⚠️

44.3K 3.7K 1.2K
                                    

"Brother's is the main and mutual priority."

"Setetes darah mengalir dari saudara kita, seluruh nyawa musuh menjadi taruhannya."

Argos Gang generation 2

🏴‍☠️

👑👑👑

455 pasukan termasuk 5 anggota inti Argos menyerbu markas musuh sehingga menciptakan pertempuran sengit. Serangan mendadak yang dilancarkan pasukan Argos membuat pasukan BM kocar-kacir karena tidak ada persiapan sama sekali.

Pasukan berjaket hitam dengan logo pedang dan tengkorak di sisi kanan-kiri menghitamkan area markas dan melumpuhkan seluruh musuh yang ada di sana. Tidak ada belas kasih seperti saat berduel, pasukan Argos tidak akan berhenti sebelum lawan tidak bisa berdiri meskipun hanya sebatas menggerakkan tubuh.

"Habisi semua!" teriak Arthur dengan penuh emosi.

Farez yang ada di belakang Arthur mengangkat tangannya. Semua pasukan langsung berlari menuju arah tunjuk tangan Farez dan menyerbu musuh yang ada di dalam markas.

"Ratakan tempat ini!" tegas Farez.

Sebagian pasukan mengepung seluruh sudut dan pintu masuk markas supaya tidak ada yang bisa melarikan diri. Sebagian besar pasukan yang lain mengikuti komando pemimpin Argos untuk menyerbu dan melumpuhkan musuh.

Farez membabi-buta di medan pertempuran. Musuh yang menyerangnya sampai tidak bisa melakukan perlawanan dan berakhir terkapar bahkan pingsan di tempat.

"Farez! Arah jam 6!" seru Jeky.

Farez refleks menunduk saat merasakan ada dari serangan musuh yang hendak memukul kepalanya. Dia menendang perut musuh lalu meninju tepat di wajahnya dengan keras.

"Cih. Pengecut!" Farez mencengkeram baju lawannya lalu kembali meninju wajahnya sampai babak belur.

Disaat sedang menghabisi lawan, terdengar keributan dari pasukan benteng. Bala bantuan musuh datang dari luar dan menyerang pasukan Argos yang menjaga pintu masuk.

"Pasukan benteng di serang," seru Arya.

Musuh bertambah dua kali lipat, Arya yang melihat pasukan Argos kewalahan karena musuh bertambah dua kali lipat akhirnya berlari menuju pintu keluar bersama Alfian.

"Bangsat!! Beraninya Lo pakai pisau itu," umpat Alfian saat salah satu anggota Argos ada yang dilukai menggunakan pisau.

Dia menghajar lawan lalu mengambil alih pisaunya. Amarah di dalam dadanya membuat dia gelap mata dan hampir menghujam pisau itu ke perut musuh kalau tidak dicegah oleh Arya.

"Jangan sampai terbunuh!" tegur Arya dengan tatapan serius serta penuh penegasan sehingga berhasil membuat Alfian sadar.

"Sorry! Thanks, Ar." Alfian menepuk singkat bahu Arya kemudian kembali menyerang musuh.

Saat mereka berdua sedang mempertahankan pasukan benteng, terdengar seruan dari Jeky dan Farez yang berlari menuju pintu keluar seperti mencari seseorang.

"Farez, Arthur mana?" tanya Jeky setengah berteriak.

Farez tidak menjawab. Dia memang sejak tadi mencari cowok itu karena tiba-tiba menghilang dari medan pertempuran.

He's Not A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang