Baca perlahan, jangan buru-buru 🤗💖
Jangan lupa vote ya, terimakasih☺️
Happy reading ❤️
👑👑👑
SMA Galaksi kembali booming di sosial media ketika sebuah perkumpulan remaja menjadi sorotan setelah menyerahkan salah satu pelaku pembunuhan sehingga memudahkan polisi untuk menangkap pelaku yang lainnya. Berita itu dalam sekejap viral, berbagai tanggapan positif dan negatif bermunculan di publik.
Perkumpulan remaja berlogo pedang kembali bersinar. Nama yang sempat tercoreng karena turut andil dalam tawuran antar remaja dan gangster kini telah merubah opini masyarakat. Setidaknya masyarakat kini tidak menganggap bahwa semua anak geng motor itu selalu berdampak negatif.
Banyak tanggapan positif dari netizen, namun lebih banyak yang condong kepada anggota inti Argos. Apalagi sang ketua dan tentu saja... Wakilnya.
"Mereka jadi terkenal ya?" gumam Rissa sambil melihat berita di ponselnya.
Rissa sudah tenang karena pelaku yang asli telah ditangkap dan Farez juga tidak akan dimarahi ayahnya lagi karena tuduhan itu. Wakil Argos hampir terjerat kasus kalau ketuanya tidak segera bertindak. Tidak disangka, ternyata pembunuhan itu terjadi karena faktor balas dendam.
Balas dendam dari keluarga anak yang pernah dibully. Mereka yang menjadi tokoh pembully akhirnya dibunuh dengan sadis karena kesalahannya sendiri. Semua oknum yang berasal dari geng Black Moon telah ditangkap. Itu bukan dendam komunitas, namun dendam pribadi sehingga tidak semua anggota terjerat hukum.
Yang menjadi tanda tanya besar dan belum terungkap adalah... Kenapa slayer keanggotaan inti Argos milik Farez ada di TKP? Setelah diinterogasi, semua pelaku sama sekali tidak tahu tentang slayer itu. Ada yang janggal sehingga membuat Rissa kepikiran sampai sekarang.
Rissa memijit pelipisnya yang terasa pening. "Gue udah pesen sama Dhea buat mantau Athena supaya nggak bully orang lagi, seharusnya semua bakal aman. Tapi kalau sampai ada yang dendam karna Athena bully orang, kasus ini bisa terjadi lagi," lirihnya khawatir.
"Serius banget, lihat berita ya?" tanya Hendri.
Rissa menghela nafas berat lalu mengangguk. "Iya, dad," jawabnya lesu.
Hendri yang melihat putrinya tampak lesu dan lelah lantas menepuk pundak sopir yang mengemudi. "Apa masih lama sampainya, kang?"
Laki-laki berpeci hitam dan bersarung coklat itu tersenyum lalu menggeleng pelan. "Mboten, sekedap maleh. Niku wonten tikungan, mpon mlebet gerbang pondok." (Tidak. Sebentar lagi. Itu ada tikungan, sudah masuk gerbang pondok).
Satu masalah yang belum sepenuhnya selesai, sekarang Rissa harus menghadapi masalah yang lain. Kali ini dia benar-benar frustasi, semua masalah seolah tidak sabaran ingin menghampiri hidupnya. Semua datang secara bersamaan tanpa memberi jeda untuk bernafas.
Rissa ikut ayahnya datang ke sebuah pesantren di Jawa Timur. Ayahnya ada keperluan dengan pengasuh pesantren tersebut. Meskipun Hendri tidak memberitahu akan membahas apa, Rissa sudah paham apa tujuan ayahnya datang kemari. Yaitu karena...
Perjodohan.
Pondok pesantren Al-Azhar
Gapura yang menjulang tinggi dan kokoh itu tertulis nama dari tempat yang akan Rissa dan ayahnya kunjungi. Di situlah tempat bungsu Dirgantara dikurung selama 2 tahun sehingga menghasilkan perubahan 180 derajat.
Kira-kira, apa sih yang ada di dalamnya sehingga mampu membuat sikap Farez berubah total?
"Di sini, Rissa. Tempat yang mampu merubah akhlak dan perilakunya Farez yang buruk itu," ujar Hendri ketika putrinya mulai melihat-lihat sekitar tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Not A Badboy
Teen Fiction#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Bagaimana jika putra dari seorang jenderal TNI-AD yang merupakan berandalan pesantren kembali ke Jakarta? Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bermata hazel yang mengalami problem keluarga dan dihantui oleh masa lal...