#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️
Bagaimana jika putra dari seorang jenderal TNI-AD yang merupakan berandalan pesantren kembali ke Jakarta?
Ini adalah kisah seorang anak laki-laki bermata hazel yang mengalami problem keluarga dan dihantui oleh masa lal...
Baca perlahan dan jangan lupa vote and komennya yaw😍🔥 biar aku tambah semangat dan nggak suka molor updatenya, xixi🤫
Untuk akhwat jangan lupa bismillah dulu dan istighfar di akhir, tabarakallah😇🙏
Happy Reading💅
. .
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ketampanan dan kecantikan itu bisa dibeli. Tapi attitude dan harga diri, nggak semua orang bisa memiliki."
Alfian Wijaya Adiningrat
••• . .
👑👑👑
Suasana di parkiran cukup ramai dengan siswa yang baru saja berdatangan. Terlebih lagi kedatangan tiga cowok yang memakai jaket berlambang pedang yang bertuliskan Argos di bawahnya. Setiap pasang mata menatap mereka bertiga mulai dari awal datang sampai mereka berjalan meninggalkan parkiran.
Hal itu sudah biasa terjadi setiap pagi, bagi Jeky kebiasaan seperti itu cukup membuatnya risih. Tapi beda halnya dengan Alfian yang menyandang gelar si raja gombal SMA Galaksi. Tentu saja hal itu sangat menguntungkannya untuk menebar pesona ketampanannya.
Tapi untuk sekarang dia harus membatasi diri karena ada ketua dan wakil Argos yang mengamatinya. Untuk saat ini mereka menjaga jarak supaya tidak ada yang mengetahui identitas asli siswa yang berambut ikal dan berkaca mata itu.
Mata elang yang terus mengawasinya membuat Alfian bergidik ngeri, namun jiwa percaya dirinya masih tertanam sehingga dengan santainya dia mengedipkan sebelah matanya untuk para siswi yang menatapnya kagum dan memuja pesonanya.
"Masih pagi nggak usah banyak tingkah, digorok sama Farez tau rasa lo," tegur Arya.
Jeky merangkul leher cowok itu supaya diam dan tidak menggombali para siswi yang bersalipan dengannya. "30 masih kurang?"
Cowok dengan dasi yang diikat di kepalanya itu nyengir menunjukkan deretan gigi putihnya. Tanpa menyadari kalau dia sudah memiliki pacar yang jumlahnya bisa dijadikan satu kelas, dia masih sering menggoda siswi lain.
"Santai, gue nggak serius kok. Cuma main-main sama mereka. Lagian kenapa mereka mau sama gue?"
"Karna lo godain mereka terus," ketus Jeky.
Alfian melepas paksa rangkulan Jeky lalu mengeratkan dasi yang terikat di kepalanya. "Salah mereka, kenapa mudah tergoda sama ketampanan gue," ucapnya percaya diri.
