40. Kepemilikan

49.7K 3.8K 1.4K
                                    

"Dunia ini semata-mata hanyalah ruang singgah yang tak selamanya menetap."

"Kebahagiaan yang fana. Untuk mendapatkannya bahkan harus mempertaruhkan darah dan air mata."

Kinaan Alfarez Dirgantara

=><=

👑👑👑

Tidak menyangka laki-laki sedingin Farez yang terkenal alim dan tidak tersentuh wanita sedikitpun mengklaim bahwa seorang siswi dari kelas XII MIPA 1 merupakan pacarnya. Kabar ini sudah menyebar di seluruh penjuru SMA Galaksi bahkan sampai ke telinga para guru.

Nisa, gadis berjilbab putih itu langsung mencari Farez karena kabar itu terus mengganggu telinganya. Dia merasa kesal saat mendengar banyak siswa yang membicarakan hubungan cowok itu dengan Rissa.

Begitu sampai di perpustakaan, Nisa mendapati Farez sedang membaca buku seorang diri. Karena sudah terbawa perasaan kesal, dia melangkah lebar menuju ke tempat cowok itu berada.

Nisa segera merubah ekspresinya menjadi tersenyum seolah berada dalam suasana hati yang baik. "Farez, sendiri ya? Gue boleh duduk di sini?"

"Waalaikumsalam."

Nisa semakin melebarkan senyumnya kemudian duduk di kursi satu meja dengan Farez. Pergerakannya membuat cowok bermata hazel itu meliriknya sekilas.

"Rez, gue mau nanya. Emang bener ya kalau Lo pacaran sama Rissa?"

"Pacaran itu dosa, Rez. Lo kan, cowok paham agama. Seharusnya tau dong hukum orang pacaran itu gimana," lanjut Nisa dengan raut wajah yang khawatir, seolah peduli dengan cowok itu.

"Nanti dosa—"

Tiba-tiba Farez beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ke deretan rak buku. Tanpa mempedulikan gadis itu yang kini membuntutinya, Farez sibuk memilih buku yang akan dia baca.

"Pasti semua guru juga kaget karna dapat kabar Lo pacaran sama Rissa. Lo kan, siswa berprestasi nomor satu di sekolah ini, seharusnya lo jangan pacaran."

"Lagian buat apa sih pacaran? Nambah dosa, buang-buang waktu dan pastinya Lo nanti lebih sibuk berduaan daripada belajar."

"Jangan terpengaruh sama Rissa, Rez. Dia itu cewek nggak bener. Dia—"

"Jaga omongan Lo!" tegas Farez. Tangannya mengepal erat, berusaha menahan diri karena ucapan gadis itu.

Nisa tersentak ketika melihat raut wajah emosi serta sorot mata hazel cowok itu yang tajam. Dia refleks mundur beberapa langkah karena terkejut melihat Farez yang tiba-tiba marah.

"Rissa itu nggak baik. Dia kasar dan—"

"Sesempurna apa Lo sampai berani menghina orang?"

"Tapi itu kenyataannya, Rez. Lo tau sendiri kan, dia itu cewek tomboy? Bahkan gue juga sering lihat dia main sama cowok. Jangan-jangan dia udah nggak suci lag—"

Farez spontan mengeluarkan pisau lipat yang selalu ada di dalam sakunya kemudian menodongkan pisau itu ke arah mulut Nisa.

"Mulut Lo minta dirobek?" tanya Farez dingin. Dia menatap datar gadis itu seraya menggenggam erat pisau lipat yang ada di tangannya.

He's Not A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang