51. Malaikat Kecil

31.3K 2.6K 54
                                    

"Sekeras apapun dunia menyakitimu, jangan pernah menyalahkan Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekeras apapun dunia menyakitimu, jangan pernah menyalahkan Tuhan. Tuhan itu maha adil. Setiap takdirnya yang menyakitkan pasti ada hikmah yang tersembunyi di dalamnya."

Kinaan Alfarez Dirgantara

><

👑👑👑

"Farez, cepat ke rumah sakit!"

Semenjak kalimat itu terdengar di telinganya, jantung Farez berdegup kencang. Perasaan gelisah, takut dan khawatir kini menyelimuti hatinya. Dia tidak bisa tenang setelah mendapatkan kabar bahwa Rissa dibawa ke rumah sakit.

Keringat dingin bercucuran di kening Farez. Dia berusaha tenang ketika mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, membelah jalan raya agar cepat sampai ke rumah sakit.

"Rissa," lirih Farez dengan raut wajah khawatir.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Farez sampai di rumah sakit. Dia bergegas masuk ke dalam gedung bercat putih itu untuk menemui istrinya yang akan melahirkan.

Tidak bisa dipungkiri betapa takutnya dia sekarang. Melihat Rissa menangis saja mampu membuat hatinya terasa tercabik-cabik, lantas bagaimana jika dia harus melihat istrinya itu kesakitan?

Tidak. Farez tidak boleh terlihat panik dan takut. Dia harus tenang agar bisa menemani Rissa menjalankan persalinan sampai selesai.

"Farez!" panggil Nindya.

"Mom, mana Rissa?" tanya Farez saat dia sudah sampai di hadapan mertuanya.

Di saat yang sama seorang suster keluar dari ruang persalinan. Begitu melihat keberadaan laki-laki yang dia yakini sebagai suami dari pasien yang akan melahirkan, suster itu lantas bertanya, "anda suaminya?"

"Iya, benar," jawab Farez cepat.

"Syukurlah. Ikut saya masuk, istri anda menyebut nama anda terus sejak tadi."

Sebelum Farez masuk ke ruang persalinan bersama suster, Hendri menepuk pundak laki-laki itu. Dia mengisyaratkan agar Farez bisa menenangkan diri dulu sebelum menemui Rissa. Dengan mantap, Farez mengangguk paham.

Jantung Farez semakin berdegup kencang kala memasuki ruangan itu dan dihadapkan oleh pemandangan yang sangat menyayat hatinya. Rintih kesakitan dari Rissa yang akan melahirkan anaknya membuat Farez semakin takut.

"F-Farez, sakit," lirih Rissa disaat Farez sudah berada di sampingnya.

Farez menggenggam tangan Rissa untuk menguatkannya. Tangan kirinya mengusap-usap rambut Rissa kemudian berbisik, "kamu pasti bisa."

He's Not A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang