44. Sumber Kebahagiaan

46.2K 3.7K 1.1K
                                    

"Entah dengan siapa, seperti apa dan bagaimana caranya, kejutan yang diberikan Tuhan sungguh membuat manusia tidak akan bisa menduganya."

Clarissa Athanasia Raymond

=><=

👑👑👑

Ujian kelulusan sebentar lagi akan dilaksanakan. Tak terasa, sepertinya baru kemarin kembali ke bumi Nusantara dan menjadi bagian dari SMA Galaksi. Semuanya berlalu seakan begitu cepat dan menyisakan kenangan yang pahit dan manis di bagiannya masing-masing.

Itulah kehidupan. Nyatanya, roda kehidupan akan tetap berputar meskipun kita mengalami penderitaan atau kebahagiaan. Semesta tidak akan peduli betapa sedih dan bahagianya serta betapa sulit manusia menjalaninya.

Semua hanya tentang waktu. Waktu yang akan menjawab semuanya, apakah kita bisa bahagia atau tidak.

"Allah baik banget ya, sama manusia. Padahal banyak manusia yang lupa dengan segala nikmat dari Nya?"

"Sebesar apapun dosanya, kalau manusia mau bertobat dan nggak mengulangi kesalahan yang sama, Allah tetap mau memaafkan. Bahkan pintu tobat masih terbuka sampai hari kiamat nanti."

Farez memakaikan jilbab cream di kepala Rissa. Dengan tangan yang sibuk memakaikan hijab itu, dia berkata, "Allah maha pemaaf dan maha pengampun."

"Allah sayang sama manusia. Manusia merupakan makhluk yang diciptakan paling sempurna. Punya akal dan juga nafsu."

Rissa menatap netra hazel Farez yang sedang fokus memperhatikan hijab yang dipakaikan ke kepalanya.

"Kalau Allah sayang sama manusia, kenapa Allah menciptakan neraka?"

"Kenapa Allah menciptakan manusia sedangkan dahulu, malaikat sudah mengira dan bertanya, kalau manusia hanya akan membuat keributan di bumi. Saling membunuh, saling menghina dan saling menjatuhkan."

"Kenapa Allah justru memberi banyak cobaan buat manusia yang taat dan selalu berada di jalannya? Dan kenapa Allah membiarkan mereka yang berbuat maksiat, kejahatan dan selalu ingkar dari perintahnya?"

"Kenapa Allah seperti itu? Bukankah itu yang menjadi tanda tanya besar bagi manusia dan membuat manusia mengira bahwa Allah itu nggak adil?"

Rasa penasaran Rissa tidak bisa dibendung lagi. Hanya karena satu kalimat dari Farez, 'allah sayang sama manusia', membuat berbagai pertanyaan muncul di otak Rissa.

"Neraka bukan sebagai bentuk kebencian Allah terhadap manusia. Allah punya aturan dan setiap aturan punya hukuman kalau nggak ditaati," ujar Farez dengan intonasi sangat lembut.

"Manusia memang diciptakan sebagai penghuni bumi. Allah sudah memberikan manusia akal dan nafsu. Allah juga menurunkan firman-nya dalam bentuk Al-Qur'an sebagai pedoman dan petunjuk manusia."

"Akal digunakan untuk berpikir mana yang benar dan mana yang salah. Allah sudah sebaik itu, tapi beberapa manusia nggak menyadarinya."

Farez membenarkan hijabnya agar menutupi dada Rissa lalu tersenyum.

وَمَاالْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ

He's Not A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang