38. Takdir Cinta

46.4K 4.5K 2K
                                    

"Aku tidak percaya lagi dengan cinta. Cinta tidak membuatku bahagia, justru cinta selalu membuat hatiku terluka."

***

"Bukan salahmu karena tidak mencintaiku, tapi itu salahku karena terlalu mencintaimu."

***

"Aku berhenti mencintai bukan karena perasaan ini hilang. Tapi aku berusaha berhenti karena perasaan ini tidak seharusnya aku miliki."

Dariku yang terlalu mengharapkan cinta, namun pada akhirnya aku sendiri yang terluka.

Clarissa Athanasia_

👑👑👑

Kabar duka datang dari keluarga Dirgantara. Tepat pukul 18.35 WIB, Jenderal Kevin Dirgantara menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Usai upacara pemakaman militer digelar, kedua putra Dirgantara masih menetap di pemakaman dengan tangan yang memegang sebuah amplop coklat yang berisi surat terakhir dari ayahnya.

Kejadian ini cukup mengejutkan karena posisinya Farez sedang di Jawa Timur sedangkan Kenzo sedang sibuk dengan tim investigasi yang menyelidiki kasus kriminal. Keduanya langsung datang ke rumah sakit begitu mendengar kabar duka tersebut.

"Sudah baca suratnya Farez?" tanya Kenzo pelan.

Farez menggenggam amplop coklat di tangannya dengan erat. "Sudah," jawabnya.

"Apa isinya?"

Farez terdiam. Dadanya berdenyut nyeri bersamaan dengan setetes buliran sebening kristal yang mengalir di pipi kirinya. Dia masih tidak menyangka ayahnya akan menyusul bunda secepat itu dan meninggalkan secarik surat dan wasiat kepada dua putranya.

Teruntuk putra bungsuku, Kinaan Alfarez Dirgantara.

Maafkan aku karena tidak bisa menjadi ayah yang baik untukmu. Sejujurnya aku tidak begitu memahami bagaimana perasaanmu dan kakakmu. Aku hanya berjalan dan menentukan sesuatu sesuai dengan apa yang menurutku benar.

Aku tidak tahu sebenarnya apa itu kasih sayang karena sejak kecil aku tidak pernah mendapatkannya. Hingga aku bertemu Diana dan akhirnya lahirlah kalian berdua, perlahan aku memahami seperti apa kasih sayang keluarga yang sebenarnya.

Namun, kepergian Diana membuatku gila. Kegilaan itu membuatku takut dengan nasib kalian berdua, terutama kamu, putraku. Aku tidak menyangka setelah kepergian Diana kamu justru berubah menjadi anak berandalan sehingga membuatku marah besar.

Karena ketakutanku, aku memasukkanmu ke pesantren. Karena aku yakin, di sana kamu akan dididik menjadi manusia yang jauh lebih baik. Namun saat aku tau kamu pulang secara diam-diam ke Jakarta, aku marah besar karena aku mengira kamu ingin kembali menjadi anak berandalan seperti dulu.

Aku mendidikmu dengan keras karena aku tahu, dunia yang kamu hadapi akan jauh lebih kejam. Aku mendidikmu seperti itu supaya kamu memiliki mental yang kuat dan kamu tidak berani lagi kembali ke masa dimana dunia kegelapan malam merupakan kesenanganmu.

Namun karena ketakutan dan keegoisan itu, aku tidak menyangka justru aku yang menjadi penyebab kehidupanmu hancur. Itu salahku dan aku telah menyesalinya. Sebenarnya aku ingin hidup bahagia bersama kalian berdua, tapi aku tidak tau bagaimana caranya.

Maafkan ayahmu yang hina ini. Aku akan menanggung rasa bersalah karena tidak berhasil mendidikmu saat bertemu Diana nanti.

Kamu dan Kenzo harus saling menyayangi dan melindungi. Raihlah semua harapan dan tujuan hidup kalian karena aku tidak akan melarangnya lagi. Aku harap kalian bisa hidup bahagia.

He's Not A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang