17. Distracted Mind

37K 3.1K 331
                                    

Happy reading 💌

👑👑👑

Dia suka sendiri tapi tidak suka kesepian. Dia suka kegelapan, tapi tidak suka kesunyian. Karena disaat sendiri dalam kesunyian, laki-laki bermata hazel itu merasakan sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Tidak ada hujan, tidak ada angin dan tanpa alasan yang jelas, dia merasakan ada yang aneh di dalam dirinya. Dadanya terasa sesak, tubuhnya bergetar hebat, air matanya pun mengalir deras karena pikirannya yang kacau. Semua memori kelam seperti diputar-putar di dalam otaknya tanpa henti.

"Akhhh... S-sakit, Mama!!"

"T-tolong s-say-"

"J-jangan!!!"

"AAAAAKHHHH..."

Telinganya bergeming, jantungnya semakin memompa kencang. Tubuhnya keringat dingin saat mengingat teriakan dan tangisan yang luar biasa di dalam otaknya.

"Ayo bunuh mere-"

"KAMU AKAN MENYESAL!!!"

"ARGHHHH!!"

Farez mengerang sejadi-jadinya sambil menjambak rambutnya sendiri. Untung saja kamarnya kedap suara, jadi orang di luar tidak akan bisa mendengarnya meskipun berdiri di depan pintu.

Deru nafasnya semakin memburu, dia memukul-mukul ubin lantai karena gejolak amarah, penyesalan, kesedihan, semuanya menjadi satu. Batinnya terasa sangat sakit dan sesak, emosional yang tidak terkendali mengakibatkan pikiran negatif mulai timbul di benaknya.

"Kamu pembunuh!!"

"Aku bukan pembunuh."

"Bunda percaya sama Farez. Jadi anak baik ya! Harus patuh sama ayah."

"Anak tidak tau diuntung."

Tatapan dingin dan ketidakpedulian seorang kakak ketika dia dimarahi oleh sang Ayah adalah ingatan terakhir sebelum sebuah benda tajam berhasil menggores tangannya.

Batinnya yang masih terasa sangat sakit membuatnya semakin bergairah untuk terus melukai dirinya sendiri. Tidak ada rasa sakit bahkan setelah cairan kental berwarna merah menetes di lantai. Justru yang lebih mendominasi adalah batinnya seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum.

Apakah ini yang disebut dengan, 'luka batin lebih sakit daripada luka fisik'?

Farez menatap pisau lipat yang ada di tangannya. Ada tekanan dari dalam yang membuat dirinya gelap mata sehingga mengayunkan ujung runcing pisau itu ke arah pergelangan tangannya. Satu ayunan dan...

"Kita kan sahabat."

"Mau berbagi rasa sakit?"

Jleb

👑👑👑

Markas besar Argos begitu ramai dengan anak-anak yang sedang bermain game, bercanda ria, makan-makan bersama dan yang paling membosankan adalah melihat kebucinan antara Arthur dan Athena.

He's Not A Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang