Lama gak sih? Hm, gak lama-lama banget kan ya? Hehe.. Mungkin part ini agak gaje karena author abis kejedot tembok. Jadi ada yang sedikit miring di dalam sana-_- #abaikan
Terima kasih atas vote dan comment kamu-kamu. Aku seneng? Yaiyalah. Sering-sering kayak gitu yah. Selain kita silaturahmi, kamu juga untung dapet part selanjutnya *emangiya?
Yaudahlah. Author nulis notesnya terlalu basa-basi, jadi bosenkan readersnya. Okeyss!! Lets check this out. ENJOY!! ;)
****
Cahaya orange terlihat menembus jendela ruang sejarah itu, seakan-akan dia juga ingin mengetahui apa yang sedang Anna baca di pangkuannya. Mungkin dia pikir, Anna sedang membaca berita terbaru dari hubungan para selebritis ternama seperti Zayn Malik dengan mantan grupnya, atau Taylor Swift dengan Calvin Harris. Tapi fakta sebenarnya adalah, Anna sedang mencari-cari sesuatu yang menarik dari kumpulan buku di ruang sejarah ini. Lihatlah! Di depannya tertumpuk buku-buku yang siap ia nikmati. Dia tidak tahu apa yang akan dia baca itu. Dia asal ambil dan begitulah, sepertinya insting Anna berkembang dengan sangat baik.
"Abadi," ucap Anna mengutip judul dari salah satu buku yang sedang ia baca. Lalu Anna membukanya dan mulai mencoba untuk memahaminya. Tapi dia sangat tidak tertarik dengan buku ini. Dia mengambil buku ini karena sampul bukunya. Seorang wanita cantik yang merapatkan kedua telapak tangannya di depan dada dengan sayap putih. Itu sangat cantik, pikir Anna.
Dia kembali menaruh buku itu di sebelahnya. Lalu mengambil buku lain di atas tumpukan yang dia kumpulkan tadi. "Abadi?" ucap Anna lagi mengutip buku yang baru saja ia ambil. Apa aku tidak salah lihat? pikir Anna. Dia menggelengkan kepalanya berkali-kali. Itu tidak mungkin
Dia 'kembali' menaruh buku itu dan dia mengambil yang lain.
"Ini buku apa sih?!" teriak Anna frustasi saat melihat buku yang dia ambil sama seperti sebelumnya.
"Ada apa?" tanya Samuel menghampiri Anna.
"Ini. Buku ini aneh, Sam," adu Anna dengan wajah kesalnya.
"Aneh kenapa?" tanya Samuel yang mulai duduk bersila di depan Anna.
"Saat aku ingin mengambil buku yang lain, selalu buku ini yang terambil. Padahal aku tidak suka dengan bukunya," kata Anna sambil memandangi wanita di buku itu. Dan tiba-tiba wanita yang di sampul itu menjawab tatapan Anna dan mengedipkan satu matanya pada Anna. Anna melotot kaget dan langsung melempar buku itu asal.
"Kenapa lagi? Kenapa kau membuang buku itu? Sepertinya kau lelah, Anna. Kau butuh istirahat," kata Samuel yang peduli dengan kondisi Anna. Tapi Samuel mulai berpikir sejenak. Ini seperti hari pertama dimana semua keajaiban dimulai. Dimana dia menemukan buku penyihir Alika dan dia berpikir kalau Anna berhalusinasi. Lalu ini? Apa Anna benar-benar berhalusinasi dengan buku ini atau Samuel yang tidak pernah percaya dengan kata-kata Anna?
"Istirahat?" tanya Anna memastikan Samuel kembali kalau dia tidak lelah.
Samuel menggeleng cepat setelah pikirannya memarahi Samuel tentang kepercayaannya terhadap Anna. "Kurasa kau memang harus membaca buku itu. Karena, kau penyihir," yang mempunyai sihir luar biasa, sambung Samuel di pikirannya. "Mungkin saja sesuatu dalam pikiranmu, ingin mengetahui sesuatu di dalam buku itu," kata Samuel sambil mengangkat bahunya pelan.
Anna mengernyit bingung. Masa sih? pikir Anna tidak percaya dengan apa yang baru saja Samuel bicarakan
"Mungkin, dia benar Annabelle," bisik seseorang. Dan Anna tahu siapa pemilik suara berat yang halus itu. Siapa lagi kalau bukan ayahnya Samuel. Lalu apa yang harus dia lakukan kalau Richard sudah berbicara di kepalanya seperti ini? Pasti ada sesuatu yang penting yang harus Anna turuti. Anna pasrah.
![](https://img.wattpad.com/cover/23362892-288-k252453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Chance
AventureAnnabelle, remaja berumur empat belas tahun ini, telah menemukan buku seorang penyihir. Buku itu seakan-akan berbicara dengan Anna. Anna pun tidak tahu mengapa dia menjadi yang terpilih. Tapi entah kenapa, Anna sangat tergila-gila pada kisah yang su...