Yuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan.
Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Beri kami alasan kenapa kamu harus kami terima tinggal di sini."
"Tentu saja karena kalian harus bertanggung jawab terhadapku. Kalian menggagalkan rencanaku untuk mati. Padahal aku sudah tidak punya apa-apa. Rumah, uang, semua sudah aku sumbangkan."
"Tinggal di sini harus kuat mental dan selalu siap jika dibutuhkan. Memangnya kamu siap?"
"Menurutku, kata siap itu terlalu sulit. Maksudku, memangnya ada manusia yang siap terhadap sesuatu? Sepertinya tidak. Daripada siap, bukannya manusia itu dipaksa siap?" jawab Yuju, "Alih-alih siap, aku akan bilang aku bersedia."
"Kamu punya keahlian apa?" tanya Taehwan.
"Keahlianku banyak! Aku bisa meniru suara kucing, suara anjing, berjalan sepert..."
"Bukan kealihan yang seperti itu!" potong Gon. "Keahlian yang kami maksud misalnya bisa mamasak seperti kak Taehwan atau ahli komputer seperti Yeonggwang."
"Oh, kalau begitu keahlianku... apa ya?"
"Jika ada orang yang bingung soal keahliannya apa. Hanya ada dua kemungkinan. Satu, dia bisa banyak hal jadi bingung. Dua, dia tidak bisa apa-apa," kata Yeonggwang berpendapat.
Kenapa rasanya seperti Yuju sedang interview kerja ya? Padahal Yuju cuma bilang jika dia ingin tinggal di sini karena tidak punya tempat lain untuk tinggal.
"Kamu takut ketinggian tidak?" tanya Ahxian.
Yuju menggeleng, "Tidak."
"Bagus. Kamu diterima tinggal di sini. Selamat!" seru Ahxian menjulurkan tangannya.
"Loh? Semudah itu?" tanya Yuju bingung sambil menerima uluran tangan Ahxian.
"Asal kamu tidak takut ketinggian, kamu bisa bertahan hidup di sini," ucap Ahxian melepas genggaman tangannya dan bangkit dari duduk buat menyimpan gelas kotor di tempat cuci.
"Kenapa begitu?" tanya Yuju.
"Karena ini di tengah hutan. Jadi ya harus tidak takut ketinggian. Beda soal kalau kita sedang di lautan lepas, baru harus tidak takut kedalaman," jelas Gon.
"Ba.. ik," angguk Yuju.
"Karena kamu sudah resmi tinggal di sini, mari aku temani berkeliling," ajak Hyesung mendorong kursinya dengan semangat.
"Heist, jangan coba-coba lari dari tanggung jawab. Selesaikan pekerjaanmu dulu," tahan Gon menunjuk tempat cuci piring yang sudah kembali penuh.
"Ah, soal mencuci piring, sekarang itu jadi tugas Yuju," kata Taehwan membuat Ahxian dan Yeonggwang kontan melotot.
"Curang!"
"Kenapa begitu?"
"Yuju yang mau," kata Taehwan membuat Ahxian dan Yeonggwang kini jadi memelototi Yuju.
"Dari semua pekerjaan rumah, aku paling senang mencuci piring," jawab Yuju menyengir.
"Lalu tugas Hyesung di rumah ini apa?" tanya Ahxian.
"Hm..."
"Tugasku menjaga Yuju, menjamin kebahagiannya, dan memastikan dia aman selama tinggal di sini," jawab Hyesung menyahut di saat Taehwan memikirkan tugas buat Hyesung.