03

174 26 2
                                    

"Sudah. Semua lukanya sudah aku obati, tolong jangan ditambah lagi ya lukanya," kata Hyesung setelah mengobati semua luka yang ada di tubuh Yuju. Mulai dari luka di leher, telapak tangan, pergelangan tangan, hingga kaki.

"Hm, aku tidak akan menambahnya. Terimakasih Hye," angguk Yuju yang tubuhnya kini penuh dengan banyak plester luka bergambar bunga dan juga hati.

"Sama-sama. Sekarang bagaimana kalau kita makan? Sudah waktunya makan siang," sahut Hyesung selesai membereskan peralatannya dan melepas jubah putihnya kemudian disampirkan pada kursi.

Yuju mengangguk, meski dia belum merasakan lapar, tapi Yuju penasaran dengan makan yang ada di alam singgah. Kira-kira, apakah ada makanan kesukaan Yuju di sini?

"Ayo," kata Hyesung berjalan di depan, membuka pintu dan berbelok ke kiri, berlawan dengan arah kedatangan Yuju.

Yuju mengikut di belakang, mengamati rambut pink Hyesung yang begitu cantik, mirip seperti bunga sakura.

"Hye, aku boleh tanya sesuatu?"

Hyesung mengangguk, "Boleh."

"Apa kamu juga sudah mati?"

"Eh?" kata Hyesung dengan raut wajah sedikit kaget lantas menjawab, "Um, itu, em, bisa dibilang begitu, hehe."

"Kamu mati karena apa?" tanya Yuju lagi membuat Hyesung berhenti berjalan dan memandang Yuju serius.

"Sebenarnya ini rahasia, tapi karena kamu yang bertanya, akan aku beri tahu," lantas, Hyesung mendekatkan dirinya pada Yuju.

"Aku mati karena aku terlalu seksi," bisik Hyesung tepat di telinga kanan Yuju, membuat tubuh Yuju merinding seketika karena hembusan napas Hyesung mengenai daun telinganya.

"..."

Jujur Yuju terlalu bingung harus mengeluarkan reaksi apa, jadi Yuju cuma diam saja sambil tersenyum samar.

Padahal Yuju merasa seperti akan mudah berteman dengan Hyesung karena kepribadiannya yang lembut dan ramah, tapi mendengar jawaban Hyesung tadi, membuat Yuju jadi berpikir ulang.

Yuju dan Hyesung kembali berjalan lurus di koridor sepi yang seperti rumah sakit.

"Ini sepi sekali. Apa tidak ada yang lain selain kita?" tanya Yuju.

"Ada kok, mereka mungkin sedang ada di ruang makan atau di kamar masing-masing."

"Oh."

"Kenapa? Kamu takut?"

"Tidak," kata Yuju tanpa berpikir panjang.

"Serius?"

Yuju mengangguk, selama ini dia tinggal di rumahnya yang besar sendirian. Tanpa keluarga ataupun pekerja. Jadi, melihat suasana tempat ini yang kosong tidak membuat Yuju takut.

"Waa, hebat! Kalau aku sih jujur saja takut, pertama kali kesini, aku bahkan tidur sekamar dengan Xian dan selalu menempel kemanapun dengan Yeong sampai-sampai Yeong risih."

"Xian? Yeong?"

"Mereka tinggal di sini juga, nanti juga kamu akan bertemu mereka."

"Hey kalian berdua, STOP!" tiba-tiba sebuah suara melengking menyeruak, menghentikan pergerakan kaki Yuju dan Hyesung dan keduanya menjadi patung secara mendadak.

~~~
070323
Ast.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang