21

60 16 0
                                    

"Enak saja suruh Yuju mencuci, itu kan tugasmu," marah Hyesung pada Ahxian yang semena-mena memberi tugas pada Yuju.

"Iya, enak saja! Yuju harusnya membantuku dulu mengepel lantai dua ya!" sahut Yeonggwang yang karena hujan deras lantai dua terciprat air hujan dan mesti dipel.

"Ehem, maaf, tapi Yuju mesti menemaniku dulu memanen ubi, persediaan ubi kita menipis," kata Taehwan senyum.

"Memanen ubi? Yang benar saja! Jangan dipanen! Biarkan ubi-ubi itu tumbuh dengan besar! Tidak usah dipanen!" sahut Gon yang sudah bisa membayangkan menu makanan buat beberapa hari kedepan jika Taehwan memanen ubi.

"Iya, betul kata kak Gon, biarkan ubi-ubi itu tumbuh dengan besar dulu," sahut Ahxian menambahi.

"Begitukah? Baiklah."

"Nah Yuju, sekarang ayo ikut aku ke lantai dua, kita mengepel!" ajak Yeonggwang bangkit menarik tangan kanan Yuju.

Di saat yang bersamaan, tangan kiri Yuju ditahan Ahxian, "Yuju harus mencuci baju dulu."

"Mengepel dulu!"

"Cuci baju!"

Difilm-film yang Yuju tonton, ini adalah adegan romantis karena tokoh utama perempuan diperebutkan oleh dua pria. Tapi pada kasus Yuju, ini bukan adegan romantis, melainkan adegan penyiksaan.

Padahal, baru kemarin Yuju diperlalukan seperti Purti Kerajaan yang apa-apa dilayani. Sekarang malah seperti Cinderella yang disiksa oleh saudara tirinya. Dunia berputar itu benar adanya.

"Biar adil kalian suit saja, yang menang boleh memperkerjakan Yuju," usul Gon.

"HEH! SEENAKNYA SAJA YA!!!" runtuk Yuju sebal melotot pada Gon. "Mengepel ataupun mencuci baju aku tidak mau!"

Lantas, Yuju melepaskan jeratan tangannya dari Yeonggwang dan Ahxian.

"Aku belum bilang setuju dengan ini semua ya! Jangan main menyuruh-nyuruhku!" kata Yuju kemudian, memandang Ahxian, Yeonggwang, dan Taehwan kesal.

"Tapi kami tidak perlu persetujuanmu, bagaimana dong?" kata Gon dengan wajah super duper menyebalkan!

"Ini namanya eksploitasi! Akan aku adukan kalian semua!"

"Adukan saja," ucap Ahxian santai. "Tapi ingat, kita sedang di tengah-tengah hutan. Untuk menunju kota, butuh waktu seharian melewati jalan setapak itu. Apa kamu bisa?"

"Aku bisa!"

"Berani?"

"Aku berani!"

"Serius? Melihat Mumu saja sudah seperti mau mati, apalagi di luar sana, ada harimau, macan, monyet. Hiii, takutttt."

"Aku... aku..." ucap Yuju terbata, "Aku... datang kesini untuk mati, kenapa kalian membuatnya sulit sih? Huaaaaaa."

Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah Yuju menangis sejadi-jadinya. Mengeluarkan semua rasa yang mengganjal dalam dada selama bertahun-tahun lamanya.

~~~
250323
Ast.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang