19

68 16 4
                                    

"Yuju? Kamu kenapa? Buka pintunya, Yuju!"

Mendengar suara tinggi Yuju, Hyesung mengetuk pintu nyaring. Takut Yuju melakukan yang mencelakai dirinya.

"YUJU! YUJU! AISHHH! AYO KITA DOBRAK SAJA!" kata Hyesung frustasi menarik rambutnya.

Sementara di dalam kamar, Yuju melotot dan memandang galak Gon. "Kata siapa aku hamil? Aku tidak hamil ya!"

"Kak Taehwan, di saat kita menemukanmu? Dia bilang kamu sedang hamil," kata Gon membuat Yuju bangun dari duduk.

Lantas, Yuju membuka pintu, setelah sebelumnya Gon menggeser duduknya.

"Yuju! Kamu tidak apa-apa? Kamu gak terluka kan?" sahut Taehwan begitu pintu kamar Yuju terbuka dan menampilkan Yuju dengan raut wajah marah.

Sementara Hyesung langsung memeluk Yuju, "Jangan menguci pintu lagi, jangan mengurung diri lagi. Kalau kamu marah, lebih baik pukul aku saja!"

"Tenang saja, aku tidak akan begini lagi. Sekarang minggir, aku akan memukul orang itu," kata Yuju melepaskan pelukan Hyesung dan dengan cepat meninju Taehwan.

Taehwan yang tidak sempat menghindar hanya bisa pasrah ketika kepalan tangan Yuju mengenai pipinya.

Yeonggwang, Ahxian, dan Hyesung cuma bisa menutup mulut melihat Taehwan di pukul begitu, sementara Gon cuma bisa mengintip di balik pintu.

-

Sekarang, Yuju, Taehwan, Gon,Hyesung, Ahxian, dan Yeonggwang duduk berkumpul di ruang makan dengan Yuju duduk di sisi kiri dan kelima pria itu di sisi kanan.

"Ayo jelaskan semuanya dari awal," kata Yuju menyilangkan tangan, memandang satu persatu pria di depannya.

Yeonggwang, Ahxian, dan Gon kompak melirik Taehwan, membuat Taehwan mau tidak mau yang jadi bercerita dan menjelaskan awal mula mereka menemukan Yuju.

"Jadi, kalian semua baik padaku karena mengira aku hamil?" tanya Yuju sambil melihat alat tes kehamilan yang ada di atas meja, yang tentu saja itu bukan miliknya.

"Lebih kurangnya begitu," kata Ahxian jujur.

"Lalu, siapa yang mengarang cerita soal alam singgah ini?" tanya Yuju melirik Taehwan dan Hyesung.

"Itu Gon, dia yang punya ide," kata Taehwan, memegang dua pipinya dan memundurkan badannya.

"Iya, itu aku yang punya ide," kata Gon.

"Kamu pasti senang karena berhasil menipuku."

"Senang? Tentu saja, soalnya kamu mudah ditipu dan mudah percaya sih," jawab Gon membuat Yuju semakin kesal, ingin sekali dia meninju pria di depannya ini.

"Tapi pusingnya jauuuuuuh lebih besar ketimbang senangnya! Tidurku jadi tidak nyenyak memikirkan konsep alam singgah yang aku sendiripun tidak mengerti. Tapi demi bisa membuatmu merasa lega karena berhasil mati, aku rela memeras otakku buat berpikir ini dan itu," jelas Gon.

"Kami semua terpaksa berbohong tentang ini semua karena kalau kami bilang kamu masih hidup, kamu pasti cara lain untuk mati," kata Ahxian setelah sekian lama diam.

"Memangnya kenapa kalau aku cari cara lain untuk mati? Hidup, hidupku ini, kenapa kalian yang repot?"

"Tentu saja kami repot, ini kawasan tanggung jawab kami, kalau sampai kantor pusat atau orang tahu ada yang mati disini, kami berlima yang akan dapat teguran."

"Ck, ternyata kalian cuma memperdulikan diri kalian sendiri."

"Tentu saja, kalau bukan diri sendiri yang peduli lalu siapa?"

Eh? Kenapa Yuju merasa tersindir?

~~~
230323
Ast.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang