Yuju masih menangis di dalam kamar, duduk meringkuk di balik pintu, mencegah siapapun masuk.
Semua perlakuan baik mereka berlima kini berputar-putar di kepala Yuju. Apa perlakuan baik mereka itu cuma pura-pura?
Sementara di luar, Hyesung terus mengetuk pintu, meminta Yuju membuka pintu atau paling tidak menyahut. Hyesung sangat takut kalau Yuju berbuat hal yang membahayakan dirinya.
"Yuju, ayo keluar. Kita bicarakan semuanya," mohon Hyesung duduk bersimpuh di depan pintu. "Kami punya alasan kenapa terpaksa berbohong."
Yuju menutup telinganya, dia tidak mau mendengar apapun penjelasan Hyesung. Yuju terlalu sakit hati dengan kenyataan.
Pasti mereka berlima bersenang-senang karena menipu Yuju. Cuma itu yang ada di pikiran Yuju sekarang.
"Yuju~" mohon Hyesung sudah frustasi karena sudah tiga jam lamanya dia memanggil Yuju tapi tidak juga disahuti.
"Sudah, biarkan saja, biar Yuju menenangkan dirinya dulu," kata Taehwan datang menghampiri Hyesung.
Taehwan, Yeonggwang, Ahxian sudah tahu tentang Yuju yang tahu semua tentang kebohongan mereka.
"Biarkan bagaimana? Kalau Yuju melukai dirinya bagaimana?" marah Hyesung, "Akan lebih baik kalau Yuju pukul aku saja sampai puas daripada dia mengurung diri begini."
"Tenang, Yuju gak mungkin melakukan hal semacam itu," kata Taehwan meyakinkan Hyesung.
"Tahu dari mana? Bukannya kamu sendiri yang bilang kondisi Yuju itu sedang tidak stabil makanya kita harus berbohong?" marah Hyesung.
Yeonggwang dan Ahxian cuma bisa melihat dua temannya itu dari jauh. Mereka berdua betulan gak mengira kalau rahasia ini bisa terungkap begitu cepat dan itu semua gara-gara mereka berdua.
Kalau saja Yeonggwang dan Ahxian gak bicara di sembarang tempat, pasti rahasia ini masih akan terus bertahan sampai beberapa minggu atau mungkin bulan, sampai bayi di perut Yuju keluar.
"Ada apa sih ribut-ribut? Aku baru juga bisa tidur," tanya Gon menghampiri Yeonggwang dan Ahxian dengan muka bantal.
"Itu, Yuju sudah tahu semuanya, kak," kata Yeonggwang. "Dan sekarang dia ngurung diri di kamar."
"Kenapa mengurung diri?"
"Ya marah, lah. Apalagi?"
"Sudah lama Yuju di dalam kamar?"
"Mungkin sudah ada tiga jam," jawab Ahxian.
Lantas, Gon pergi meninggalkan Yeonggwang dan Ahxian, berjalan melewati kamar Yuju, membiarkan tanpa mau melerai Taehwan dan Hyesung yang masih berdebat.
Dengan langkah ringan, Gon berjalan turun menuruni tangga, berbelok ke kiri, berjalan di rerumputan basah, tujuannya adalah jendela kamar Yuju!
Dan, sesuai harapan Gon, Yuju tidak mengunci jendelanya, membuat Gon bisa dengan mudah masuk ke dalam kamar Yuju.
"Kenapa bisa masuk?" tanya Yuju kaget karena begitu mengangkat kepalanya, sudah ada Gon duduk bersila di depannya.
"Lewat jendela!" cengir Gon.
Yuju membuang muka, "Cepat keluar! Aku tidak mau melihatmu!"
Bukannya mendengar perintah Yuju, Gon justru duduk di samping Yuju.
"Kamu pasti pegal duduk terus menahan pintu, biar aku gantikan, kamu rebahan saja sana," ucap Gon.
"Tidak mau! Kamu yang keluar! Sana!"
"Duduk terlalu lama tidak baik buat ibu hamil, lho."
"Terus urusannya denganku apa?"
"Ya... kan kamu sedang hamil."
"HAH? APA? AKU HAMIL?" jerit Yuju, kaget karena bagaimana mungkin dia hamil, jelas-jelas dia sedang dalam siklus bulanan.
~~~
220323
Ast.
Sampai chapter ini, menurut kalian gimana cerita ini? Apakah seru atau justru ngebosenin? 🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionYuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan. Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...