26

79 16 7
                                    

"Kalian berdua, hentikan pekerjaan kalian dan ikut aku!" kata Ahxian muncul di ruang makan, mengintruksikan Yuju dan Taehwan yang sedang mencuci dan memasak menghentikan pekerjaannya.

"Kenapa? Ada masalah?"

"Iya, masalah penting! Ayo ayo!" kata Ahxian.

Yuju buru-buru membersihkan tangannya yang penuh dengan sabun, Taehwan juga langsung mematikan kompor.

Ahxian memandu jalan di depan, sedangkan Yuju dan Taehwan mengikuti dari belakang.

"Kita mau ke mana sih?" tanya Yuju karena mereka keluar dari rumah dan pergi menuju hutan.

"Sudah ikut saja, jangan banyak tanya," kata Ahxian.

Yuju menoleh pada Taehwan, berharap pria di sampingnya tahu kemana mereka akan pergi, tapi Taehwan juga mengangkat bahunya.

"Hati-hati licin," kata Ahxian menoleh sedikit ke belakang. Karena hujan kemarin, jalanan jadi lebih licin dari pada sebelumnya.

Semakin lama, mereka semakin masuk ke dalam hutan. Sepanjang perjalanan, Ahxian tidak banyak bicara, padahal biasanya dia banyak omong dan berisik.

"Nah, sampai," kata Ahxian setelah lebih kurang mereka berjalan selama sepuluh menit.

Tak jauh dari posisi Yuju, ada Hyesung dan Gon, sedang sibuk di depan gundukan tanah.

"Kalian sedang apa?" tanya Yuju bingung mendekati Hyesung dan Gon.

"Sedang membuat tempat peristirahatan terakhirmu," jawab Gon jelas membuat mata Yuju melotot.

"Apa? Tempat peristirahatan terakhir?"

"Iya," kata Hyesung singkat.

"Kalian mau menguburku?"

"Iya," jawab Gon, "Selagi kami menyiapkan tanahnya lebih baik kamu bantu Yeonggwang sana memetik bunga. Pilih bunga yang mana yang kamu suka."

Gon menunjuk ke arah kanannya, menunjuk pada Yeonggwang yang tengah memetik bunga.

"Kalian bercanda kan? Iya kan?" tanya Yuju masih tidak percaya.

"Tidak, kami tidak bercanda," jawab Hyesung serius, "Bukankah ini keinginanmu untuk mati?"

Yuju tertegun. Iya, memang Yuju ingin mati. Tapi...

"Kak Hwan, Xian, Yeonggwang! Tanahnya sudah siap, ayo kita mulai!" teriak Gon memanggil teman-temannya.

"Yuju, pegang ini," titah Yeonggwang memberi Yuju satu ikat bunga beraneka ragam hasil petikannya di hutan.

Lalu, enam orang itu berdiri mengelilingi gundukan tanah.

"Ayo, sekarang kita mulai acaranya," kata Hyesung menarik tangan Yuju dan membawanya berdiri di dekatnya.

Yuju jelas bingung dan takut, dia tidak mengerti dengan semua ini. Semua pertanyaan random muncul di kepalanya.

Apa Yuju akan dibunuh oleh mereka berlima? Apa mereka berlima adalah kumpulan orang tidak normal? Apa mereka adalah sekte terlarang dan sekarang Yuju dijadikan tumbal?

"Kita semua berdiri di sini untuk mengatar kepergian Yuju," kata Hyesung dengan tangah masih menggenggam erat tangan Yuju.

"Yuju, ada yang ingin kamu katakan buat terakhir kalinya?" tanya Ahxian.

"Ha?"

"Oke, kata-kata terakhir Yuju adalah 'Ha?'," ucap Ahxian diangguki yang lainnya.

"Sekarang, ucapan pesan terakhir untuk Yuju," kata Yeonggwang, "Dimulai dariku ya. Tolong jangan kembali lagi."

"Semoga kamu tenang di sana," ucap Ahxian.

"Terima kasih sudah hadir di hidupku, walau menyebalkan, kamu cukup menyenangkan," kata Gon.

"Beristirahatlah dengan tenang," kata Taehwan.

"Yuju, pergilah dengan damai," kata Hyesung.

Mendengar semua itu, Yuju hanya bisa diam mematung. Sungguh, apa Yuju akan mati hari ini?

Kemudian, satu persatu menaburkan bunga digundukan tanah.

"Baik. Acara selesai. Yuju yang lama telah mati di sini dengan tenang membawa semua luka dan juga kesedihannya," kata Gon. "Nah Yuju, ayo ucapkan selamat tinggal pada dirimu yang lama."

"Ha? Apa?"

"Ucapkan selama tinggal," ulang Gon.

"Selamat tinggal," kata Yuju menurut yang kemudian mendapat tepuk tangan meriah.

"Selamat tinggal," kata Yuju menurut yang kemudian mendapat tepuk tangan meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~
300323
Ast.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang