Hujan telah reda, langit kembali menjadi cerah, Yuju dan Gon telah selesai makan. Seperti perintah Taehwan, Yuju menyimpan piring dan gelas kotornya di tempat pencucian.
"Aku mau tidur siang," kata Gon selesai mengelap meja makan.
"Terus?"
"Mana tahu mencariku."
"Hih, seperti orang penting saja," kata Yuju lalu berjalan melewati Gon dan pergi menuju kamarnya.
Sampai di kamar, Yuju sambut oleh sebuah boneka besar di atas kasur dan kotak besar berwarna coklat.
Tanpa curiga, Yuju membuka kotak itu yang ternyata isinya adalah barang-barang keperluaan sehari-hari.
Mulai dari perlengkapan mandi, skincare, beberapa aksesoris rambut, makanan ringan, buku bacaan, sampai keperluan khusus perempuan.
"Hey beruang, dari siapa ini semua?" tanya Yuju melirik beruang yang ada di sudut kasur. "Hyesung? Taehwan? Yeonggwang? Ahxian?"
Yuju membuka satu makanan ringan yang terbuat dari ubi, "Yang pasti, tidak mungkin dari Gon. Iya kan?"
Sesaat, Yuju merasa bahagia. Yuju merasa sangat beruntung dipertemukan dengan lima pria di rumah ini.
"Oh iya, baju kotor!" seru Yuju ingat pada ucapan Ahxian buat mengeluarkan baju kotornya.
Yuju bergegas keluar dari kamar membawa beberapa pakaian kotornya, tentu aja pakaian dalamnya tidak!
Dengan langkah ringan, Yuju berjalan menuju ruang laundry yang berada di samping ruang makan.
Langkah Yuju yang semula ringan, kini mendadak berat saat sebuah suara menyebut namanya.
"Aku gak nyaman dekat Yuju, kak."
"Sama, aku juga. Kita ini sudah seperti aktor, harus bersandiwara di depannya."
"Sampai kapan kita begini? Aku punya banyak pekerjaan, gara-gara Yuju aku jadi sulit kemana-mana dan pergerakanku terbatas."
"Seperti kata kak Hwan bilang, sampai kondisi Yuju stabil."
"Padahal apa susahnya sih bilang kalau dia itu masih hidup dan kita yang menolongnya?"
"Iya kalau dia terima dan berterima kasih, kalau marah dan kecewa? Bagaimana coba?"
"Hhh, menyusahkan."
Yuju mendengar semua obrolan itu. Yuju mendengar obrolan antara Ahxian dan Yeonggwang.
Refleks Yuju mundur dan berbalik dengan langkah setenang mungkin. Sampai akhirnya Yuju berpapasan dengan Hyesung.
"Yuju, sudah lihat hadiah dariku belum?" tanya Hyesung dengan senyum cerah.
Karena dada Yuju yang terlalu sesak, dia berjalan begitu saja melewati Hyesung, tidak menanggapi Hyesung sedikitpun.
"Yuju, kenapa?" tanya Hyesung jadi mengikuti langkah Yuju.
"Jangan dekat-dekat!"
"Kenapa? Ada apa?" tanya Hyesung berusaha menahan pergerakan Yuju yang berjalan dengan cepat.
"Yujuuu. Ayo bilang sesuatu. Jangan begini."
"Yujuuu."
Sampai akhirnya keduanya tiba di depan kamar, Yuju berbalik, memandang Hyesung dengan mata merah dan beberapa tetes air mata menggenang di ujung matanya.
"Kamu menangis?"
"Diam! Jangan sentuh!"
"Siapa yang buat kamu menangis? Siapa yang jahat padamu?"
"Kalian semua! Kalian semua jahat padaku!"
"Jahat... bagaimana?"
"Aku sudah tahu semua! Aku tahu kalau aku masih hidup dan kita tidak ada di alam singgah seperti apa yang kamu bilang!"
~~~
200323
Ast.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionYuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan. Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...