Yuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan.
Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...
"Kenapa hanya kamu yang berhasil hidup? Harusnya kamu juga ikut mati bersama orangtuamu."
"Ah tidak, harusnya kamu yang mati, bukan mereka."
"Ini semua karena kamu, kalau kamu tidak merengek, mereka pasti masih hidup sekarang."
"Kamu adalah manusia paling egois yang pernah aku temui Yuju."
"Kita putus."
"Uangmu kan banyak, buat apa kerja segala sih? Menghalangi karirku saja!"
Yuju menangis, hanya itu yang bisa dia lakukan sekarang. Yuju tahu semua itu tadi hanya mimpi, tapi sungguh rasanya seperti nyata.
Yuju membuka matanya perlahan, lantas dengan kasar menghapus air matanya yang kini memenuhi pipi.
"Kamu mimpi buruk, ya?" tanya Hyesung memberi Yuju tisu.
Ternyata sedari tadi Hyesung, Yeonggwang, dan Gon duduk tidak jauh dari Yuju, memperhatikan Yuju yang tidur sambil menangis.
Yuju jelas kaget. Kenapa Hyesung, Yeonggwang, dan Gon ada di kamarnya? Eh, tunggu, ini bukan kamarnya, ini ruang tv.
"Lain kali, kalau habis dari luar itu jangan langsung tidur, bersih-bersih dulu," ceramah Gon kemudian membuat Yuju ingat kenapa dia bisa ada di sini.
Sepulang dari berkeliling bersama Ahxian, Yuju memang tidak langsung ke kamarnya, dia menjatuhkan dirinya di sofa buat menenangkan dirinya sejenak sebelum bersih-bersih.
"Tadinya juga aku cuma mau istirahat sejenak, tapi malah ketiduran," bela Yuju sambil menghapus air matanya dengan tisu pemberian Hyesung.
"Kamu mimpi apa, Ju? Kenapa menangisnya bisa sampai lama begitu?" tanya Yeonggwang yang penasaran karena Yuju menangis cukup lama.
Ditanya mimpi apa, mata Yuju langsung melihat ke langit-langit, bibirnya bawahnya digigit kuat.
"Itu... aku... aku..." kata Yuju terbata. Apa Yuju harus jujur? Tidak, tidak, tidak boleh!
Yuju tidak mau membuat orang-orang di hadapannya ini tahu tentang luka dan penderitaannya, yang lantas membuat Yuju jadi dikasihani.
"Aku mimpi dikejar Dinosaurus!" akhirnya Yuju menjawab asal.
"Ha? Dinosaurus?" seru Hyesung kaget yang cuma diangguki Yuju.
"Iya, dikejar T-rex!"
"Wow, kok bisa?"
"Entahlah, tiba-tiba saat aku sedang berjalan-jalan muncul t-rex di belakangku dan mengejarku!"
"Hebat sekali mimpinya sampai ke jaman prasejarah," komentar Gon.
"Lalu kamu tertangkap atau tidak?" tanya Hyesung.
"Tentu saja tidak, aku berlari sangat kencang dan berhasil masuk ke gua," kata Yuju mencoba mengarang cerita.
"Lalu kenapa kamu menangis kalau berhasil kabur?" tanya Yeonggwang bingung.
"Ha? Aku dimakan Dinosaurus? Yang benar saja!" kata Gon tidak percaya, "Kamu salah lihat kali, Ju. Mungkin yang ada di dalam mimpimu itu Yeonggwang."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lho kok aku? Jalanku cepat, lariku apalagi, jadi mana mungkin aku tertangkap t-rex!" kata Yeonggwang yang meski waktunya banyak habis di depan komputer, tapi badannya bugar.
"YUJUU!!! AIRNYA SUDAH SIAPPPP!" teriak Ahxian dari arah kamar mandi, menolong Yuju dari drama dikejar Dinosaurus yang dia karang.
"Oke kak," sahut Yuju beranjak dari duduk dan pergi dengan cepat.
Selesai mandi, Yuju tidak langsung menuju kamarnya. Dengan rambut yany sedikit basah, dia menuju kamar Yeonggwang.
Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk, Yuju mengutarakan tujuannya menemui Yeonggwang.
"Yeonggwang, aku boleh pinjam laptop?" tanya Yuju yang kini memanggil Yeonggwang tanpa kak agar lebih akrab.
"Boleh, untuk apa memangnya?" tanya Yeonggwang membuat Yuju sedikit tersentak.
"Aku punya banyak laptop, jadi akan aku beri sesuai kebutuhanmu," lanjut Yeonggwang karena Yuju seperti menyembunyikan sesuatu.
"Ohh, hanya untuk membuka email, kok," jawab Yuju.
"Kalau begitu laptop yang ini juga cukup," kata Yeonggwang memberi Yuju laptop berwarna biru pada Yuju lengkap dengan charger dan juga mouse.
"Wifinya sudah tersambung, jadi bisa langsung dipakai," lanjut Yeonggwang yang hanya diangguki Yuju.
"Kalau begitu aku pinjam sebentar ya, besok aku kembalikan."
"Tidak usah buru-buru, laptopnya juga tidak aku gunakan."
"Baiklah, terima kasih ya Yeonggwang."
"Hm," angguk Yeonggwang tersenyum.
~~~ 290423 Ast.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
