Yuju dan Gon sedang berdua di mobil menunggu Hyesung dan Taehwan yang membeli barang-barang titipan Yeonggwang dan Ahxian.
Karena tempatnya sedikit berdebu dan banyak asap rokok, jadi Yuju diminta buat menunggu saja di mobil bersama Gon.
"Kak Gon," panggil Yuju pada Gon yang duduk di sampingnya dengan mata terpejam.
"Hm~" jawab Gon masih dengan mata terpejam.
"Kak Gon tidur?"
"Tidak."
"Kalau begitu buka matanya, aku mau bicara sesuatu."
"Bicara ya bicara saja, telingaku bisa dengar tanpa harus membuka mata."
"Kak Gon harus membuka mata! Ini harus dilihat! Tidak bisa kalau hanya didengar!"
Gon berdecak, lantas membuka matanya. "Apa? Mau bicara apa?"
"Um, begini... Kata kak Gon tadi, kakak sudah menganggapku adik kan?"
"Iya."
"Itu artinya kak Gon kakakku kan?"
"Iya."
"Seorang kakak yang baik itu pasti akan menuruti apa keinginan adiknya, kan?"
"Iya."
"Kalau begitu, belikan aku itu, dong," kata Yuju menunjuk beberapa orang yang membawa makanan yang akhir ini sedang populer.
"Tidak," tolak Gon melihat apa yang dibawa orang yang ditunjuk Yuju, "Beberapa jam lalu gigimu itu baru dicabut, masa mau langsung makan yang manis begitu."
Mendengar jawaban Gon yang tidak sesuai keinginannya, ekspresi wajah Yuju otomatis menjadi masam.
"Kalau tidak sekarang, kapan lagi coba," runtuk Yuju pelan, mengingat bagaimana sulitnya perjalanan dari rumah hutan ke pinggiran kota ini.
"Nanti kita buat saja di rumah, aku bisa kok membuatnya."
"Tapi aku maunya beli!"
"Ya tapi kan gigimu baru dicabut."
"Ck," decak Yuju, lalu melempar pandang ke luar jendela, menyilangkan tangannya di dada, berharap dengan begitu Gon akan menuruti permintaannya.
Tapi ditunggu sampai lima menit, Gon tidak bersuara, membuat Yuju jadi makin kesal karena dia diabaikan.
"Aku akan minta beli pada kak Hwan saja!" kata Yuju ketus.
"Silakan saja, kak Hwan juga akan sama sepertiku."
Melihat Taehwan yang sedang berjalan menuju mobil, Yuju langsung keluar dari mobil.
"Kak Hwan!"
"Kenapa?"
"Kak Taehwan orang baik kan?"
"Ha?"
"Mengangguk saja, kak Hwan itu orang baik!" paksa Yuju jadi membuat Taehwan mengangguk pelan.
"Nah karena kak Hwan orang baik, tolong belikan aku itu dong!" tunjuk Yuju pada toko di sebrang jalan yang memajang sate buah beraneka macam.
"Sate buah?"
"Hm!"
"Yang dilumuri gula itu?"
"Iya!" kata Yuju semangat!
"Tapi kamu kan baru dioperasi. Daripada itu, bagaimana kalau kita beli buah-buahannya saja?"
Mendengar jawaban Taehwan, bahu Yuju terkulai lemas. Benar ternyata ucapan Gon.
"Yuju kenapa keluar? Ayo kembali ke mobil," kata Hyesung selesai dengan urusannya membeli beberapa kebutuhan bulanan.
Mau tidak mau Yuju jadi kembali ke mobil mengikuti Taehwan dan Hyesung.
"Andai ada kak Xian, dia pasti membelikannya buatku," kata Yuju pelan tepat di samping telinga Hyesung.
"Eh? Apa Yuju?" tanya Hyesung menoleh pada Yuju.
"Ah, aku cuma sedang bergumam saja."
"Tadi aku dengan nama Xian disebut. Ada apa?"
"Itu... kalau saja di sini ada kak Xian, pasti dia akan membelikan aku itu," tunjuk Yuju pada sate buah tepat di depannya.
Melihat apa yang ditunjuk Yuju, Hyesung langsung melirik Yuju.
"Tidak perlu ada Xian, aku juga bisa, ayo kita beli," kata Hyesung membuat Yuju jadi tersenyum tipis.
Benar dugaan Yuju, kelemahan Hyesung adalah dibandingkan dengan Ahxian!
~~~
160923
Ast.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionYuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan. Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...