Langit sudah gelap ketika Yuju selesai mandi. Begitu keluar dari kamar mandi, aroma harum masakan langsung menyambut indra penciuman Yuju.
"Yuju, ayo makan," kata Ahxian memanggil Yuju yang sedang menutup pintu kamar mandi.
"Aku simpan ini dulu," kata Yuju lalu berjalan menuju kamarnya buat menyimpan baju kotor dan handuk basah.
Kembali ke ruang makan sudah ada Yeonggwang di sana, sibuk menata alat makan selagi Ahxian memanggang daging.
"Biar aku bantu," tawar Yuju hendak meraih teko berisi air dari tangan Yeonggwang.
"Duduk saja, sebentar lagi juga selesai," tolak Yeonggwang, mau tidak mau Yuju jadi duduk dengan tenang sementara Ahxian dan Yeonggwang sibuk ini dan itu.
"Oh iya, hampir lupa, ini punyamu," kata Yuju merogoh apel dari saku celananya yang besar lalu meletakannya di meja, di hadapan Ahxian.
"Kenapa ada padamu?"
"Kemarin Gon memberinya."
"Ohhh. Padahal makan saja, tidak apa-apa."
"Terimakasih, tapi aku gamau kutuan, gatal-gatal, dan jomblo," kata Yuju yang membuat Ahxian senyum.
"Nah, sudah matang, silakan makan," kata Ahxian, menyimpan potongan daging yang sudah dia panggang di piring Yuju dan Yeonggwang masing-masing tiga.
"Bagaimana? Enak tidak?" tanya Ahxian melihat Yuju dan Yeonggwang bergantian.
"Enak, tapi rasanya tidak familiar. Daging apa ini?" kata Yeonggwang sudah mengunyah satu potong daging dan menelannya.
"Entah, aku cuma masak saja yang ada di kulkas," sahut Ahxian memasukan satu potong daging ke mulutnya.
"Jangan-jangan ini daging manusia?" ujar Yeonggwang memakan potongan daging keduanya.
"Bukan, rasa daging manusia tidak seperti ini," kata Yuju santai, menikmati potongan daging ketiganya.
Sontak, Yeonggwang dan Ahxian berhenti mengunyah. Mereka berdua menatap Yuju takut.
Sadar ucapannya terlalu ambigu, buru-buru Yuju mengoreksi ucapannya, "Maksudnya, ini daging sapi, bukan manusia, rasanya sedikit aneh karena disimpan terlalu lama di kulkas."
"Ohhh, kukira kamu pernah makan daging manusia makanya sampai bisa tahu," kata Yeonggwang lega, kembali mengunyah daging yang ada di mulutnya dan
Ahxian kembali memanggang daging."Ehe, maaf," cengir Yuju. "Omong-omong, kita cuma makan bertiga? Taehwan bagimana?"
"Taehwan sedang mode senggol bacok, dari tadi pagi mengurung diri di kamar, biarkan saja," sahut Ahxian menaruh banyak-banyak daging di piring Yuju.
"Lalu tidak makan?" tanya Yuju.
"Di kamarnya penuh dengan makanan, tidak perlu khawatir pada kak Hwan," kata Yeonggwang yang matanya menatap lekat pada piring Yuju.
"Kak Xian! Yang benar dong! Ini belum matang tahu!" omel Yeonggwang kemudian menunjuk potongan daging di piring Yuju.
"YUJU! AKU BERHASIL! YUJUUUU!"
Suara Taehwan tiba-tiba terdengar. Diiringi suara langkah kaki, suara Taehwan semakin lama semakin mendekati ruang makan.
"OH DI SINI TERNYATA! AKU BERHASIL YUJU! AKU BERHASIL!"
"Berhasil apa?" tanya Yeonggwang dengan mulut penuh daging.
"Berhasil menemukan resep untuk membuat roti ubi yang Yuju mau!" kata Taehwan semangat dengan selembar kertas di tangannya.
"Besok kita buat ya Yuj... Tunggu, kalian makan apa?" tanyan Taehwan kaget dengan kondisi meja makan saat ini.
"Daging," jawab Yeonggwang pendek.
"Yang ada di kulkas?"
"Iya," angguk Ahxian.
"Yaampun! Itu kan daging punya Hyesung. Nanti kalau orangnya pulang habis kalian kena omelannya," kata Taehwan shock melihat sisa daging yang tersisa beberapa potong saja.
Mendengar kata Hyesung pulang, mata Yuju melotot. Berarti, Hyesung belum pergi ke alam kekal kan? Berarti, Yuju masih bisa bertemu Hyesung kan?
"Ah gampang, bilang saja Yuju yang mau makan, pasti kak Hyesung tidak marah," kata Yeonggwang santai, melirik Yuju.
~~~
160323
Ast.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionYuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan. Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...