10

75 21 0
                                    

Yuju menyesali keputusannya buat setuju dengan ajakan Gon buat berlomba siapa bangun paling pagi.

Saat Yuju bangun, matahari telah ada di atas kepala. Dengan baju yang basah penuh dengan keringat dan rambut sembrawut, Yuju keluar dari dari kamar.

Gara-gara lupa menutup jendela, kamar Yuju dimasuki nyamuk. Menyebabkan kulit tangan dan kakinya kini biduran.

Ruangan yang Yuju tuju setelah menyisir tentu saja ruang kesehatan, Yuju mau meminta obat pada Hyesung.

Tapi, sudah diketuk sampai tiga kali, tidak ada respon apapun dari ruang kesehatan. Sepertinya Hyesung gak ada di dalam.

Berhubung Yuju tidak tahu di mana kamar Hyesung, jadilah dia pergi ke ruang makan, mana tahu Hyesung ada di sana.

Sampai di ruang makan, Yuju gak menemukan Hyesung di sana, ruang makan kosong, bahkan Taehwan yang selalu ada di dapur juga tidak ada.

Saat Yuju hendak kembali ke kamarnya, sebuah hewan tiba-tiba melintas di depannya, membuat Yuju refleks mundur dan menjerit kencang.

Seekor ular, itu adalah seekor ular yang ukurannya lumayan besar buat Yuju.

Yuju yang ketakutan dan tidak bisa berkata-kata lagi cuma memperhatikan pergerakan ular itu dari atas meja, berharap ular itu pergi menjauh darinya.

Tapi entah bagaimana ceritanya, ular itu justru diam saja di bawah kursi, tepat di depan Yuju.

Apa ular itu hendak menjadikan Yuju mangsanya? Cuma itu yang ada di pikiran Yuju.

Tanpa sadar, Yuju jadi menangis. Untuk kali pertama, dia menangis karena takut untuk mati, biasanya dia  menangis ingin mati.

Tak lama kemudian, terdengar derap langkah kaki. Seorang laki-laki muncul sambil membawa kandang besi kecil, dan dengan gerakan terampil tanpa bantuan alat memasukan ular itu ke dalam kandang.

"Dasar anak nakal," begitu kata pria itu setelah berhasil memasulan ular ke dalam kandang.

Setelah itu, pria itu melirik Yuju. "Sudah, tidak apa-apa, ayo turun," kata pria itu, mengulurkan tangan, membantu Yuju.

Yuju menghapus air matanya, lantas menerima uluran tangan si pria.

"Terimakasih," kata Yuju sudah menginjakan kakinya lagi di lantai.

"Duduk duduk," perintah si pria, lantas memberi Yuju segelas air, "Kamu pasti kaget."

Yuju meneguk air di gelas sampai habis, jujur saja, ini pengalaman pertama Yuju bertemu ular sedekat ini!

Sementara Yuju sedang menenangkan dirinya, pria tadi yang membantu Yuju kini berdiri di depan kulkas.

"Kok apelku kurang satu ya?" monolog pria itu yang tentu didengar oleh Yuju.

Apel katanya? Oh, apa jangan-jangan pria yang sedang membelakanginya ini Xian? Si pemilik apel?

"Apa... kamu Xian?" tanya Yuju membuat pria di depannya berbalik, memandang Yuju kaget.

"Loh, kok kamu bisa tau?"

"Cuma menebak."

"Iya, namaku Ahxian. Tapi lebih sering dipanggil Xian."

"Namaku Yuju."

"Aku sudah tahu," kata Ahxian dengan senyum lantas berbalik kembali ke kulkas dan mengambil satu buah apel lantas mencucinya.

"Loh, Mumu. Kenapa kamu di sini hey?" tanya Yeonggwang, berjongkok di depan ular yang membuat jantung Yuju nyaris copot.

"Tadi dia kabur."

"Nakal ya."

"Kak Yeong, Hyesung kemana ya?" tanya Yuju.

"Pergi," kata Yeonggwang pendek.

"Pergi?"

"Ya," angguk Yeonggwang mengambil satu potongan apel milik Ahxian.

"Kapan?"

"Tadi pagi, bersama kak Gon."

Seketika lutut Yuju lemas. Pergi katanya? Pergi kemana? Mereka tidak mungkin pergi ke alam kekal kan?

~~~
140323
Ast.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang