"Sedang apa?" tanya Ahxian, menghampiri Yuju yang berada di ruang tengah dengan laptop di hadapannya.
"Membuka email, tapi daritadi selalu gagal," kata Yuju manyun karena sudah dua jam lamanya dia mencoba mengingat password emailnya tapi tidak ada satupun yang berhasil.
"Aku benci dengan ingatanku sendiri," keluh Yuju kemudian.
"Pelan-pelan saja, nanti juga ingat."
"Hm."
"Sekarang ayo makan, kak Hwan sudah memanggil."
"Hm."
Yuju dan Ahxian lalu berjalan bersama menuju ruang makan.
"Bubur lagi?" tanya Yuju melihat lauk yang terhidang di meja makan sama dengan menu makan pagi dan makan siang.
"Jangan mengeluh, makan saja," kata Gon menarik kursi di sampingnya buat Yuju.
"Aku tidak mengeluh, hanya kasian saja pada kalian. Gara-gara aku kalian juga jadi ikutan makan bubur," ucap Yuju merasa tidak enak karena walaupun hanya Yuju yang sakit gigi, semuanya jadi harus makan bubur seperti dirinya.
"Tidak apa, selama makanan itu buatan kak Hwan, apapun tidak masalah," kata Yeonggwang santai.
"Tetap saja, aku tidak enak," gumam Yuju pelan tapi masih bisa didengar Gon.
"Yasudah kalau begitu, aku akan menumis daging!" kata Gon bangkit dari duduk dengan semangat.
"Kita tidak punya daging," sahut Taehwan dengan senyum :)
"Ah, begitu," kata Gon kembali duduk yang tentu saja mendapat senyuman mengejek dari Yuju.
"Yuju, aku sudah buat janji dengan dokter gigi kenalanku, besok kita ke rumah sakit," kata Hyesung bergabung di ruang makan lalu duduk di depan Yuju.
"Besok? Umm, apa tidak terlalu cepat kak?" tanya Yuju kaget karena kenapa secepat itu sih?
"Bukankah lebih cepat lebih baik?" ucap Hyesung, membuat leher Yuju makin lemas.
"Kamu takut ya???" ledek Gon.
Leher Yuju kontak tegak, lalu Yuju melotot ke arah Gon, "Tidak! Aku tidak takut. Aku cuma belum mau saja berpisah dengan gigi bungsuku!"
"Masa sih," gumam Gon.
"Tidak baik menyimpan penyakit. Lebih baik secepatnya dibuang," kata Yeonggwang, "Memangnya kamu mau setiap hari minum obat pereda sakit?"
Yuju menggeleng, tentu saja dia tidak mau. Tapi kalau giginya harus dicabut besok, jujur saja Yuju masih belum siap.
"Tenang saja, prosesnya sebentar dan tidak sakit kok," seru Hyesung menenangkan Yuju.
"Sungguh? Tapi kata Yeonggwang kak Xian saja sampai menangis dan bilang mau mati."
Aibnya diungkapkan Yuju, jelas saja Ahxian langsung mendelik ke arah Yeonggwang.
"Ya itu awalnya, setelahnya aku baik-baik saja kok," bela Ahxian.
"Pokoknya percaya padaku, itu tidak sakit. Kalau aku bohong, kamu boleh pukul aku, oke?" ucap Hyesung.
"Sudah sudah, nanti lagi dibahasnya, sekarang makan dulu, kalau buburnya dingin jadi tidak enak!" kata Taehwan mulai membagi makanan.
Saat Taehwan sibuk menuangkan bubur panas ke mangkuk, entah kenapa Yuju merasa perasaan aneh dalam dirinya.
Memangnya boleh ya Yuju mendapatkan perhatian sebanyak ini dari mereka? Yuju kan orang asing di rumah ini.
~~~
190523
Ast.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionYuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan. Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...