02

182 29 0
                                    

"Oh, kamu pasti penghuni 1004!"

Saat Yuju berdiri mematung memandang pria berambut biru melangkah menjauhinya, pintu di sampingnya terbuka, keluar seorang pria lain berambut pink.

"Ayo masuk masuk, biar aku obati lukamu," lanjut pria manis itu tanpa menunggu Yuju menyahuti ucapannya.

Pasrah bercampur bingung, Yuju akhirnya masuk, mengikuti pria berambut pink di depannya.

Ruangan itu seperti ruang kesehatan pada umumnya. Ada meja besar yang sepertinya meja dokter untuk menerima konsultasi. Ada banyak rak yang penuh buku. Dan beberapa kasur bersprey putih.

"Duduk duduk, santai saja ya," kata pria itu menunjuk kursi yang tepat di samping Yuju sementara pria itu sibuk kesana kemari menyiapkan peralatan.

"Namamu siapa?"

"Yuju."

"Oh, Yuju. Nama yang cantik, sama seperti orangnya," puji pria itu, yang refleks membuat ujung bibir Yuju tertarik ke atas.

"Terimakasih. Kalau namamu... siapa?"

"Hyesung," kata pria berambut pink, duduk di depan Yuju. "Tapi biar lebih akrab, panggil saja aku Hye."

"Salam kenal, Hye."

"Salam kenal juga, Yuju. Sekarang aku akan mulai mengobati lukamu. Mungkin akan sedikit sakit, tadi tolong tahan sebentar ya."

Yuju mengangguk, merasa percaya diri jika dia bisa menerima segala sakit, karena ya, dia sudah mati, jadi mana mungkin merasakan sak...

"AKH!" erang Yuju kesakitan saat Hyesung membersihkan lukanya yang mengering.

"Maaf maaf," kata Hyesung penuh sesal. "Sakit sekali ya?"

"Hm, lumayan," ucap Yuju mati-matian menahan diri supaya tidak menangis.

"Maaf ya, aku akan lebih pelan-pelan sekarang."

Yuju menarik napas dalam, lalu tersenyum, yang jelas saja dipaksakan.

"Kalau boleh tau, ini tempat apa?" tanya Yuju disela-sela lukanya diobati, kali ini Hyesung mengobati lukanya dengan lembut, jadi Yuju sudah tidak setegang tadi.

"Apa yang membawamu kesini tidak bilang ini tempat apa?"

Yuju menggeleng, "Dia cuma bilang, ini tempat untuk orang-orang mati berkumpul."

"Mm, bisa dibilang tempat ini tempat menyucikan diri sebelum masuk ke alam kekal."

"Hah?"

"Mudahnya, ini semacam tempat singgah antara yang hidup dan yang mati. Semua perbuatanmu, hutangmu, lukamu, harus dituntaskan semua di sini."

"Sampai nanti ke alam kekal, berapa lama seseorang akan tinggal di sini?"

"Tergantung. Jika melihat luka-lukamu ini, sepertinya sih butuh waktu yang lumayan lama."

"Oleh sebab itu, karena ini tempat singgah, kamu masih akan merasakan sakit, lapar, haus, mengantuk, bosan, dan lainnya," kata Hyesung melanjutkan.

Yuju termenung, dia kira, jika dia mati, maka dia akan selesai. Ternyata tidak ya?

~~~
06032
Ast.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang