Yuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan.
Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...
Setelah berjalan hampir empat jam, Yuju, Taehwan, Gon, dan Hyesung sampai di perbatasan.
Dari perbatasan ini, mereka masih harus menempuh perjalanan tiga jam buat sampai ke kota menggunakan mobil.
Hyesung dan Gon duduk depan dengan Gon sebagai pengemudi, sementara Yuju dan Taehwan duduk di baris kedua.
Jangan ditanya bagaimana kondisi Yuju, dia sangaaaaat kelelahan. Untuk membenarkan ikatan rambutnya saja Yuju tidak punya tenaga.
Yuju memandang ke luar jendela saat mobil melaju perlahan, ini jalan yang sedikit familiar buat Yuju. Lebih tepatnya di pertigaan jalur yang ada di depan sana.
Jika dulu Yuju benar memilih jalan ke kanan, mungkin saat ini Yuju tidak ada di dalam mobil bersama Gon, Hyesung, dan Taehwan.
Melainkan Yuju sedang berada di tengah hutan yang gelap, sepi, dan dingin. Menggantung sendirian tanpa diketahui siapapun.
"Yuju, daripada melamun, lebih baik tidur, istirahat," kata Hyesung karena Yuju terus melihat keluar jendela tanpa bersuara.
"Nah betul, dari tadi mengeluh capek-capek, sudah ada kesempatan buat istirahat bukannya dipergunakan sebaik mungkin malah melamun," sahut Gon menimpali.
"Aku tidak mengantuk," kata Yuju yang mana mungkin dia bisa tidur dengan kondisi giginya yang sakit ini.
Iya, gigi Yuju kembali sakit. Ini serangan kedua setelah sebelumnya menyerang saat Yuju bangun tidur.
"Kalau begitu jangan melamun, nanti kamu kesambet," canda Gon mencoba membuat Yuju santai dan tidak tegang.
"Eiy, mana mungkin Yuju kesambet," kata Hyesung.
"Iya juga ya, mana mungkin hantu kesambet hantu," kata Gon.
"Ish!" runtuk Yuju ingin sekali memukul Gon barang sekali tapi dia tahan karena Gon sedang menyetir.
"Nah Yuju, untukmu," kata Taehwan memberi Yuju sebuah ponsel.
"Tidak, aku tidak perlu," tolak Yuju yang sudah sebulan ini hidup tanpa ponsel dan merasa tidak membutuhkan benda pipih itu.
"Tapi kami perlu buat menghubungimu," kata Taehwan.
"Kamu ini kan buta arah, kalau misal kita terpisah bagaimana?" sahut Gon.
"Ya jangan sampai terpisah!"
"Namanya juga kalau, seandainya, jika, apabila," kata Gon lagi. "Ingat, kita ini mau ke rumah sakit, ada banyak orang dan lorong di sana."
Tidak mau memperpanjang perdebatan dengan Gon, Yuju akhirnya menerima ponsel pemberian Taehwan.
"Dulunya ini ponsel siapa, Kak?" tanya Yuju sambil melihat-lihat ponsel yang ada di genggamannya.
"Ahxian."
"Oh," angguk Yuju jadi menggulir layar, membuka aplikasi kontak.
👤 Ahxian
👤 BFF Hyesung
👤 Pangeran Yeonggwang
👤 Pemimpin Taehwan
👤 Yang Paling Imut Sedunia, Gon
Jelas saja Yuju tersenyum membaca penamaan kontak itu.
Tidak cukup sampai di situ, saat membuka galeri, Yuju menemukan banyak foto-foto random.
Ada foto Taehwan sedang memasak, Hyesung sedang tidur, Gon bermain dengan Mumu, Ahxian dan Yeonggwang sibuk dengan laptop, bunga yang baru mekar, para monyet yang sibuk mencari kutu rambut, dan lainnya.
"Yuju, kamu lapar tidak? Di depan sana ada restoran ayam yang enak lho. Bagaimana kalau kita makan dulu?" toleh Hyesung pada Yuju yang masih sibuk melihat-lihat galeri sampai tidak sadar jika mereka sudah sampai di perbatasan kota.
"Yuju kan tidak makan ayam," sahut Gon.
"Makan kok!" kata Yuju nyaring.
"Katanya kamu tidak mau makan ayam karena itu anak-anakmu, bagaimana sih?"
"Anak-anakku kan yang ada di rumah. Selain itu tidak apa," cengir Yuju yang sudah sangat rindu dengan semua makanan dengan bahan utama ayam!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.