Seminggu sudah Yuju tinggal di rumah tengah hutan bersama lima pria yang mempunyai sifat dan watak yang berbeda.
Taehwan adalah yang tertua dan seorang pemimpin di rumah ini. Semua hal di rumah ini dalam pengawasan dan tanggung jawabnya.
Kamar Taehwan berada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar Hyesung dan berhadapan dengan kamar Younggwang.
Yuju pernah sekali masuk ke kamar Taehwan dan 💥woah💥 isinya penuh dengan makanan! Kamarnya juga wangi dan bersih!
Tapi meski seorang pemimpin, Taehwan sangat lembut dan juga pengertian. Ingat soal Yuju memukul Taehwan? Sampai detik ini, Taehwan tidak pernah membahas itu.
"Kak Hwan," panggil Yuju menghampiri Taehwan yang sedang mengasah pisau untuk memotong ayam yang berhasil dia tangkap setelah lima belas menit lamanya dia berusaha menanggap ayam di dalam kandang.
"Ya? Kenapa Ju?" tanya Taehwan, menjeda kegiatannya dan menatap Yuju fokus.
"Begini... boleh tidak makan malam kita hari ini tidak ayam?" pinta Yuju dengan nada sepelan dan selembut yang dia bisa.
"Kenapa? Bukannya kamu bilang bosan makan sayur dan ingin ayam goreng?" tanya Taehwan bingung.
"Iya, aku memang bosan makan sayur dan ingin makan ayam. Tapi setelah dipikir lagi aku tidak bisa makan mereka, aku tidak tega," kata Yuju menatap mata ayam yang berhasil ditangkap Taehwan.
Setiap pagi Yuju memberi ayam-ayam itu makan, siang hari mengajak mereka bermain, dan malam memanggil untuk masuk ke kandang.
Daripada hewan ternak, Yuju lebih menganggap ayam-ayam ini adalah hewan peliharaannya yang harus dia rawat sampai dewasa.
"Ah, begitu," sahut Taehwan dengan sedikit tawa. "Ya sudah begitu."
Kemudian ayam yang sudah berhasil ditangkap itu Taehwan masukan kembali ke dalam kandang.
"Mana ayamnya? Tidak tertangkap?" tanya Yeonggwang ketika Taehwan dan Yuju kembali masuk ke dalam rumah dengan tangan kosong.
"Malam ini kita tidak jadi makan ayam," jawab Taehwan melirik Yuju.
"Loh kenapa?" tanya Yeonggwang terlihat kecewa, membuat Yuju jadi merasa tidak enak hati karena dialah yang membuat mereka tidak jadi makan ayam.
"Ayamnya masih terlalu kecil, jadi nanti saja tunggu mereka dewasa," kata Taehwan, "Malam ini kita bisa makan sup jamur dan kentang goreng."
"Ah, begitu," angguk Yeonggwang. "Oh iya kak, tadi Jinwoo menelfon."
"Kapan?"
"Beberapa menit yang lalu, dia titip pesan kalau kak Hwan sedang tidak sibuk tolong telfon dia."
"Kalau begitu aku telfon dia sekarang."
Taehwan pergi menuju kamarnya, sementara Yuju dan Yeonggwang jadi berdua di ruang makan.
"Jinwoo itu siapa?" tanya Yuju.
"Anaknya kak Hwan."
"Hah? Anak? Kak Hwan punya anak? Serius?" kaget Yuju tidak percaya.
"Bukan anak kandung, cuma seseorang dianggap anak," ralat Yeonggwang sebelum menjadi sebuah kesalahpahaman.
"Kukira anak sungguhan," kata Yuju entah kenapa merasa lega.
"Anak sungguhan dari mana, pacaran saja tidak pernah, dekat dengan perempuan saja jarang."
"Kak Hwan belum pernah pacaran?" tanya Yuju sungguh kaget.
Dengan wajah dan pesonanya yang begitu luar biasa, mana mungkin kak Hwan tidak pernah pacaran!
"Belum, hidupnya terlalu sibuk bekerja sampai-sampai tidak ada waktu buat pacaran."
"Sayang sekali," kata Yuju refleks, "Wajah tampannya disia-siakan begitu saja."
"Menurutmu kak Hwan itu tampan?" tanya Yeonggwang.
"Iya," angguk Yuju tanpa berpikir.
"Lalu aku? Aku tampan tidak?"
"Hmmmmmmm."
"Langsung saja jawab, kenapa harus berpikir segala?"
"Daripada disebut tampan, mungkin lebih cocok disebut imut?"
"Apa-apaan," kata Yeonggwang cemberut, tidak terima.
Sementara Yuju senyum saja, senang mengusili Yeonggwang. Mungkin karena mereka seumuran jadi Yuju lebih nyaman becanda dengan Yeonggwang.
"Hey kalian berdua, sedang bergosip ya?" tanya Ahxian datang dari lantai dua dengan ransel di punggungnya.
"Tidak, cuma sedang mengobrol," jawab Yeonggwang.
"Kak Xian mau kemana?" tanya Yuju karena penampilan Ahxian yang tidak seperti biasanya hanya menggunakan kaos dan celana pendek.
"Berkeliling. Mau ikut?" tawar Ahxian.
"Memangnya boleh?"
"Tentu boleh, kenapa tidak?"
"Kalau begitu ayo!" kata Yuju semangat karena dia sudah sangat bosan berada di rumah.
~~~
080423
Ast.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionYuju tidak punya alasan lagi untuk hidup. Semua alasan untuk dia bertahan di dunia ini sudah dia lakukan. Mulai dari menonton konser, makan Ice Cream setinggi tiga puluh senti, menamatkan serial drama kesukaannya, naik gunung, sampai memiliki rumah...