Cerita ini dimulai saat n̶e̶g̶a̶r̶a̶ ̶a̶p̶i̶ ̶m̶e̶n̶y̶e̶r̶a̶n̶g̶ aku taruhan dengan kakakku. Dia mendatangi aku yang sedang berada di kamar sambil bermain genchon.
"Ayo taruhan, yang kalah rateoff akan jadi babu seminggu." Tantang kakakku dengan pedenya.
"Halah, mending login isekai." Balasku meremehkan.
Tak lama, kakakku mulai menggacha. Warna emas pun memunculkan karakter limited. Kakakku kegirangan dan langsung pergi meninggalkan kamarku.
"Cih, hoki doang itu." Ucap diriku yang iri. Diiringi rasa emosi, akupun mulai menggacha.
Warna emas juga muncul di akunku. Sayangnya sebelum mengetahui karakter apa yang muncul, diriku tersengat listrik dan meninggal.
"Sial, inikah akibat mengecas sambil main game?" Terheran heran aku.
Saat ini aku memasuki tubuh heroine sebuah novel bad ending. Novel yang sering kakak tunjukan padaku. Nasibnya yang selalu meninggal setiap menjalin hubungan dengan setiap pemeran pria. Cerita dimana heroine mengulang waktu dari awal pada setiap kematiannya.
Aku langsung bersiap untuk pergi ke hari pertama di sekolah menengah atas. Ketika membuka pintu rumah, aku langsung disuguhi pemandangan luar biasa.
Tampak mataku tersucikan oleh muka Dilac. Mukanya putih mulus seperti bayi, dan tatapan tajamnya yang membuatku ingin pingsan.
Ya, aku tidak salah, dia adalah pemeran pria pertama sekaligus teman masa kecil heroine. Dia sangat posesif dan kesabarannya ibarat selapis tisu dibagi 2. Diriku akan meninggal karena KDRT dimasa depan.
"Kamu pasti begadang menonton husbu husbu kamu lagi." Ucap Dilac dengan santai.
"Ih, memangnya kenapa?suka suka aku dong." Mengelak aku.
Dilac langsung mendekati dan mengangkat daguku dengan jari sambil berkata, "Memangnya mukaku tidak setara dengan husbu husbu kamu?"
Akupun dengan jaga image pembawaan cool menjawab. "Tidak sedikitpun."
Itu adalah kalimat yang diutarakan oleh heroine. Sebenarnya dalam hati, aku sangat ingin teriak karena salah tingkah. Aku tak mengerti mengapa heroine biasa aja melihat muka tampan disini. "Apa karena standarnya tinggi?" Ucap dalam batinku.
Ketika dalam perjalanan menuju sekolah, namaku tiba tiba terdengar keras sehingga semutpun bisa mati kebisingan. Dia adalah Kaeya Asep.
Seorang komedian yang tidak peka keadaan. Hobinya adalah menjahiliku. Dia sering ribut dengan Dilac karena Dilac mencoba melindungiku. Takdir mati keduaku sangat konyol, yaitu mati karena kejahilan Kaeya.
Kaeya yang bersemangat dengan hari pertamanya langsung berkata padaku, "Jika aku sekelas denganmu,maka jadilah pacarku."
"Idih, kepedean lu" Jawabku mengikuti ucapan asli novel.
"Kenapa? Kamu malu? Aku cukup yakin ukuranku lebih besar daripada tuan pemarah yang ada disebelahmu." Goda Kaeya.
Dilac langsung tersulut emosi dan siap menghajar, namun aku langsung sigap menahan tangannya sambil berkata, "Jangan buat kacau hari pertama sekolah kita."
15 menit kemudian, kami sampai di sekolah. Aku diam tercengang shock melihat bahwa nama sekolah itu adalah Sekolah Menengah Atas Kapan Menang Rate Off Pity Hijau. "Apakah ini penyebab kehadiranku sebagai tamu tak diundang?Kenapa nama sekolahnya bisa berganti dari cerita aslinya?" Batinku.
Kagetku pecah ketika mendengar suara Kaeya dari depan berkata, "Kamu bisa tanpa sadar dicipok cipok orang asing loh kalau kelamaan melamun."
Dilac melanjutkan. "Kamu gapapa? apa kamu sakit?"
"Tak...Tak apa." Kataku.
Setelah menghadiri upacara penyambutan murid baru di aula, kami langsung bergegas menuju papan pengumuman untuk melihat pembagian kelas.
"Yah, sayang banget diriku tidak bisa sekelas bersamamu." Sedih Kaeya
"Dan lebih apesnya, aku harus sekelas dengan kompor gas ini." Makin sedih Kaeya. Dilac yang mendengar berusaha menahan emosi sambil melirik tajam kearah Kaeya.
Bel berbunyi pertanda masuk kelas. Kaeya berkata, "Sampai jumpa sayang, jangan menggoda cowok lain ya dikelas." Dilac yang tak tahan langsung menggenggam tangan Kaeya menjauhi diriku. Kamipun berpisah mencari kelas masing masing.
Di dalam kelas, ku melihat terjadi kerumunan di tiga sudut.Akupun sontak bertanya kepada teman random."Ada apa dengan kerumunan itu?"
Dia menjawab,"Oh itu ada pria ganteng yang sekelas dengan kita." Dan aku terkaget sekali lagi.
"Tunggu...tiga? bukannya harusnya ada 2 sudut kerumunan? Kenapa berbeda dari cerita aslinya?" Mampus aku.
"Sebentar, kalau ada 3...itu berarti salah satunya aman untuk BERPACARAN!!!" Girang aku. Pantas aja misi yang terlihat di mimpiku sebelum terbangun di dunia ini adalah "Menikah Dengan Pemeran Pria." Aku yakin sekali bahwa dialah pria tersebut. "Penyelamat hidupku, AKU DATANG SAYANG!!!"
Ketika akan melangkah, tiba tiba guru datang. Membubarkan 3 kerumunan secara acak dan aku langsung panik seketika. Masalahnya adalah, semua muka pria selain 2 pemeran pria disini itu BURAM.
"TIIIIIIIIIDAAAAAAAAAAAKKKK"
Bagian 1 end
PENCAPAIAN TERBUKA
Sekarang reader dapat melihat siapa saja pemeran pria yang terbuka*Pemeran pria terbuka :
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...