Hari kelima, hari Jum'at telah tiba. Suara berisik dari kelas sebelah terdengar sampai di kelasku.
"Ada apa sih kok ramai banget di kelas 10-1 ?" Tanyaku.
"Ituloh, ada pria sempurna baru datang di sekolah. Dia kaya, ganteng, lembut, bahkan rumornya dia juga menjadi ketua OSOS berprestasi di SMP nya dulu." Jawab dari Ganya, teman perempuan keduaku.
"Halah, kamu gak tau aja kelakuan dia di rumah." Sela Ayaya dengan nada lelah.
Suara berisik itu semakin mendekat. Ternyata pria yang menjadi sumber keramaian itu datang ke kelasku, dan mendekati tempat gosip kami.
"Ini uang sakumu, tadi tertinggal di rumah." Kata Pria buram itu sambil mengasih uang ke Ayaya.
"Idih sok perhatian, bilang aja mau ketemu Lumine." Balas Ayaya sambil menerima uangnya.
"Hahaha, aku ketahuan ya." Tertawa pria buram itu.
"Halo, aku Ayates. Teman Ayaya, temanku juga." Lanjut pria muka itu berubah menjadi terlihat.
Ini gawat, pria itu penyebab kematian ketujuhku. Aku mati karena minum obat beracun darinya. Karena aku selalu melawan ketika didekati secara paksa, dia nekad melakukan hal gila. Aku ingat sekali dialog dia dalam novel adalah. "Jika aku tak bisa memilikimu, maka tak boleh ada yang memilikimu."
"Iya, salam kenal." Senyum pahitku.
"Kapan kapan main ke rumah ya bareng Ayaya dan Toma. Kalau begitu, aku pergi dahulu."
"Santai aja Ayates, pasti Lumine akan kuajak ke rumah suatu hari nanti." Jawab Toma dengan senyum sumringah.
Ketika dia melangkah menuju keluar, terlihat di pintu ada sosok perempuan menunggu. Dia adalah Yaen Mikasa. Sosok yang akan menjadi wakil OSOS kedepan, dengan Ayates adalah ketuanya.
Jam istirahat telah tiba, walau merasa tak nyaman dan malu dikelilingi banyak cowok, namun aku harus kuat.
"Mereka kenapa sih liatin kita?" Tanya Asep.
"Jangan sok bodoh!! LIHAT!! Kita menggabungkan beberapa meja untuk makan bersembilan!! Jelaslah menarik perhatian!" Menahan malu diriku.
Tak lama, Ayates pun datang membuat perhatian yang menatap semakin ramai.
"Aku boleh join kan?" Ayates langsung mengambil kursi kosong dan duduk.
"Kamu kenapa kesini sih kak? Udah urus aja urusanmu." Usir Ayaya kepada kakaknya.
"Jahat banget adikku satu ini, aku cuma ingin kenalan sama teman temanmu loh." Jawab Ayates kepada Ayaya.
"Jihit bingit idikki siti ini, HILIH PRETT." Kesal Ayaya.
"Udah udah jangan marah Ayaya." Ganya menenangkan Ayaya.
Mereka saling berkenalan satu sama lain. Para pria semua saling menatap tajam satu sama lain kecuali Toma.
"Duh minumku habis, aku ambil minuman dulu ya." Kataku melihat minumanku.
"AMBIL PUNYAKU" Sontak para pria barengan kecuali Toma.
"Hah?" Bingung Ayaya dan Ganya.
"Udah ambil punya kita aja Lumine. Kita gak akan tahu obat apa yang dimasuki para pria di minumannya." Jawab Ganya.
Tiba tiba aku berpikiran jahat ingin menjahili mereka. Sepertinya ini akan seru.
"Duh uang sakuku kurang. Butuh duit nih." Kata aku.
"AMBIL PUNYAKU!!" Sontak para pria barengan kecuali Toma.
"Duh pengen punya jabatan nih, siapa ya yang bisa kasih? " Tanyaku lagi.
"AKU BISA!" Sontak para pria barengan kecuali Toma.
"Duh pengen lulus kuliah, siapa yang mau ngerjain skripsiku nanti ya?" Tanya aku lagi dan lagi.
"AKU AKU!!" Sontak para pria barengan kecuali Toma.
"Gak ada yang cocok dengan aku?" Tanya Toma dengan muka sedih seperti kucing kehilangan mainannya.
Aku tertawa melihat kelakuan mereka. Ekspresi mereka bermacam macam, ada yang senyum, malu, bahkan sedih. Dan begitulah kami menghabiskan sisa hari sekolah kami di hari Jumat.
Bagian 10 end.
*Pemeran pria terbuka :
*Pemeran pendukung terbuka :
-Ayaya
-Ganya (NEW)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...