Bagian 29 : Menjenguk Toma

328 23 3
                                    

         Hari ini aku berniat menemui Scarah di sekolah sebelah ketika jam pulang. Namun ada yang berbeda saat ini di pagi hari jam kosong.

        "Eh di mana ya Xianto?" Tanyaku.

       "Bolos mungkin." Jawab Tatang.

     Melihat mukanya yang pucat kemarin, dan mimpiku tadi malam membuatku semakin khawatir.

       "Ah, mungkin lagi urus urusan makhluk halus. Paling juga besok bakal masuk." Pikirku.

       Jam istirahat tiba, pria buram di sebelahku mendekatiku.

     "Aku minta maaf soal kejadian kemarin ya?" Ucap pria buram yang tersisa di kelas denganku.

     "Ogah, menyingkirlah dariku. Jangan ajak obrol aku." Kesalku.

     Sejak kejadian kemarin, aku jadi semakin yakin bahwa pria buram yang tersisa di kelasku ini adalah ML, karena seingatku dari novel, 2 pria buram yang tersisa adalah di luar kelasku.

        "Kamu gak penasaran sama aku?" Tanya buram itu.

        "Gak, pergi dan jangan ganggu aku." Usirku.

       Dia akhirnya menyerah dan mengobrol dengan murid lain.

      Akhirnya jam pulang, aku langsung bergegas menuju gerbang sekolah sambil menunggu Scarah. Namun yang kutemui adalah orang lain.

      "Halo, nungguin aku ya?" Tanya pria buram sekolah sebelah.

       "Gak, aku gak kenal kamu." Jawabku.

      Karena pria buram di sekolah sebelah  cuma ada 2 dan keduanya sudah dijelaskan dalam novel, salah satunya adalah Scarah. Aku jadi bisa menebak siapa orang di depanmu ini.

     "Yakin gak mau?" Tanya dia lagi.

     "Iya, pergilah." Jawabku.

      Pria buram itu akhirnya pergi. Aku tak tertarik untuk membuka muka pria buram itu.

      Hingga sampai sekolah sepi namun Scarah tak kunjung datang.

     "Mungkin dia sudah pulang duluan sebelum aku ke sini." Pikirku.

     Akupun menyempatkan waktu bergegas mengunjungi Toma di rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, aku tak sengaja menemui Zhonglay.

      "Lumine.. bisa bicara sebentar?" Minta Zhonglay.

     Aku menurut dan mencari tempat duduk di sekitar. Kami memulai berbincang.

        "Apa yang bapak katakan kemarin tentang kehilangan orang yang dicintai(chap 18). Bagaimana menurutmu?" Tanya Zhonglay.

       Karena aku yang sekarang sudah pernah merasakan semenjak kejadian dengan Toma, aku bisa menjawab.

        "Itu memang berat. Tapi yang namanya takdir mau bagaimana lagi. Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa untuk kebaikannya di akhirat." Kataku.

     "Begitu ya. Baiklah, terima kasih Lumine." Kata Zhonglay.

       Zhonglay langsung pergi begitu saja meninggalkan aku yang sendirian di tempat duduk.

       "Sialan, ini semakin membuat pikiranku kacau." Pikirku sambil berdiri melanjutkan perjalanan.

      Saat sampai di ruangan Toma, ternyata sudah berkumpul yang lain.

     "Loh. Aku kira kamu tadi ada kesibukan, Lumine." Tanya Ayaya.

      "Iya, urusanku selesai lebih cepat. Jadi sekalian mengunjungi Toma." Jawabku.

       "Maaf kami baru bisa mengunjungimu sekarang, kami sibuk sekali selama festival kemarin." Kataku.

       "Tak apa apa, dan terima kasih banyak Lumine, pertunjukkanmu kemarin sangat keren hehe." Kata Toma.

       Senyuman Toma mulai muncul kembali, aku sangat senang melihatnya. Aku benar benar bahagia.

      "Btw kemana Xianto?" Tanya Toma.

      "Biasa, mungkin lagi mengurus urusan makhluk halusnya." Jawab Asep.

      "Bagaimana untuk merayakan keberhasilan operasi Toma, kita main game PlayStation bareng disini? Tuh sudah ada disediakan." Ajak Asep.

       "Boleh siapa takut." Terima Tatang.

      Kamipun akhirnya bergantian bermain PlayStation hingga larut malam.

      "Hahaha, sudah kuduga Ilham di game PlayStationpun tak becus." Ejek Asep.

      "Huuu huu payah!!" Ejek Tatang.

      "Kamu bisa saja percaya diri sekarang, tapi lihat saja nanti." Kata Ilham menatap tajam ke arah mereka.

       Kami mengemasi barang dan bersiap untuk pulang.

      "Terima kasih sudah mengunjungiku." Kata Toma.

     "Tak masalah. Sampai jumpa hari Senin depan, Toma." Pamitku.

      Selesai mengunjungi Toma. Kami berpisah ke rumah masing masing.

       Aku bermimpi lagi tentang Xianto yang mati terkena santet menggantikanku.

Bagian 29 end.

*Pemeran pria terbuka :

*Happy ending pemeran pria terbuka :-Toma Toyib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Happy ending pemeran pria terbuka :
-Toma Toyib.

*Pameran pendukung terbuka :
-Ayaya
-Ganya
-Keking
-Yaen Mikasa
-Dodit
-Signiri
-Hutata

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang