WARNING 18+
*****************ASEP POV*************
Hari ini giliranku bersama Lumine. Aku memakai kostum festivalku seperti biasa, kostum serigala dengan ekor.
Kesenangan ini tiba tiba pecah saat aku mendapat pesan dari Lumine. Dia berkata bahwa tak akan masuk sekolah karena sakit.
"Hoo sakit ya." Kataku.
Aku tak tau ini berkah atau bencana. Karena hari ini giliranku, tak ada salahnya untuk ikut bolos sekolah dan menjenguk Lumine.
Setelah membeli obat dan sup sarapan untuknya, aku langsung masuk begitu saja ke rumah Lumine seperti biasa. Aku menuju kamar Lumine dan melihat dia tertidur.
"Lumine.. Lumine.. bangun." Suruh aku.
Lumine terbangun setengah sadar. Dia kelihatan tak punya tenaga.
"Kamu sudah sarapan?" Tanyaku.
"Belum." Jawabnya.
"Ini makanlah sedikit dulu." Suruhku.
Saat menyuapi Lumine. Aku kepikiran sesuatu yang menarik. Aku memakan sup itu dan menyalurkannya ke dalam Lumine.
"Nggh.." Suara Lumine dengan Lemas.
"Tenang saja, bukankah sebagai hewan peliharaan yang baik, sudah seharusnya merawat majikannya?" Kataku.
Aku menyuapi Lumine dari mulutku ke mulutnya. Sentuhan ini terasa nikmat.
"Nggh, nggh." Kata Lumine.
Lidah kami bersentuhan beberapa kali hingga sup habis.
"Nah sekarang minum obat ya." Aku menyuapi obat dan air putih ke dalam mulut Lumine.
Setelah Lumine tak sadar karena tidur. Pikiran iblisku mulai berdebat dengan pikiran malaikatku.
"Dia sedang tidur, ini kesempatanmu untuk mendapatkan ciuman lebih banyak daripada ketika dia sadar." Kata Pikiran jahat.
"Jangan, itu gak baik. Kamu kan serigala yang penurut." Kata Pikiran Baik.
"Bagaimana kalau begini, kamu coba cium dia beberapa kali untuk mentransfer penyakitnya dalam dirimu." Kata Pikiran Jahat.
"MANA ADA! GAK BOLEH." Bentak Pikiran Baik.
Aku sangat bimbang, hingga saatnya aku memutuskan.
"Baiklah, aku akan membacakan doa sembuh padaku dan menstarfer kepadanya dengan sedikit pemerkosaan."
"Diluar nalar (emot batu)." Kata Pikiran Baik.
"Aku merasa gagal jadi Pikiran Jahat." Kata Pikiran Jahat.
Begitulah Pikiran Baik dan Pikiran Jahat menghilang dalam pikiranku.
Aku lalu melepas semua kostum dan semua pakaianku kecuali telinga serigala. Aku lalu membacakan doa kepada diriku.
Aku naik ke kasur Lumine dalam posisi duduk dan memulai mengocok barangku yang coklat manis ini hingga keras.
"Ngggh Lumine..." Rintihku.
Untuk berjaga jaga, aku menyiapkan botol yang pucuk tempat tutup botolnya ku ikat dengan barang bagian atasku agar tidak muncrat kemana mana.
"Ngggh Lumine." Rintihku lagi.
Setelah cairan pertama keluar mengisi botol itu. Aku langsung menuangkan ke dalam gelas.
"Nggh nggh Lumine." Aku mulai mengocoknya lagi.
Karena ingin ini segera melemas, aku mengocok sambil mencium Lumine.
"Ngghh, nggh." Rintihku sambil mencium Lumine.
Ini kenikmatan tiada tara bagiku. Aku lalu menempelkan tangan kanan Lumine pada dadaku.
"Ngggh nggh." Mempercepat gerakan tangan di barangku.
Aku ingin sekali melepas baju Lumine. Tapi aku tak segila itu, aku menahan diri.
"Ah, ah, ah." Rintihku.
"Lumineku sayang." Lanjut rintihku.
Tangan kananku kugunakan untuk mengocok, dan tangan kiriku kugunakan untuk menggerakkan tangan kanan Lumine di dadaku.
"Tanganmu sangat halus Lumine." Kataku.
"Nggh, nggh, ahh." Itu keluar lagi mengisi botol.
Aku langsung menggerakkan tangan Lumine ke barangku dan menggerakkan tangannya mengocok barangku.
"Ngggh, nggh." Nikmatku.
Bahkan ketika tangan Lumine menyentuh barangku, semakin membuatku bergairah.
"Lumine.. nggh.. ini adalah cara ampuh menyembuhkanmu dariku." Rintihku.
"Ngggh, ngggh, aku sayang kamu Lumine." Rintihku lagi.
Dan itu cairan itu keluar lagi hingga 3 kali untuk lemas. Ini benar benar menyenangkan.
Aku memakai kembali semua pakaianku. Dan langsung menuju dapur.
Aku menanak makanan bubur untuk membantu pencernaannya. Dan tak lupa, menuangkan sedikit cairan putih ke bubur.
Setelah selesai menanak, aku menaruh bubur di meja. Dan menutup diatasnya dengan piring plastik bening agar hawa bubur bisa hangat tahan lama. Aku juga menaruh gelas berisi air putih disamping bubur.
Tak lupa aku menaruh obat diatas piring tersebut. Dan secarik kertas yang ditimpa obat bertulisan. "Jika kamu bangun, makanlah bubur ini dan jangan lupa obatnya. Ingatlah bahwa giliranku bersamamu ini akan kutagih di lain hari."
Aku pergi meninggalkan rumah Lumine dengan membawa semua barangku termasuk botol itu. Aku membuka pesan dan mengirim pesan di grup yang gaduh lagi.
"Tenang guys, Lumine bolos karena sakit. Aku sudah merawatnya. Dia akan segera sembuh." Chatku.
"Sialan, awas saja kau macam macam dengan Lumine." Ancam Dilac.
Saat dalam perjalanan pulang ke rumah. Aku tak sengaja melihat Xianto dari jauh. Aku lalu mengintip Xianto keluar dari rumah tak dikenal dalam keadaan yang berbeda dari biasanya.
Terlihat raut muka Xianto yang sangat lesu.
"Apakah dia bolos sekolah lagi?" Pikirku.
"Yah, itu bukan urusanku." Lanjutku dalam perjalan pulang.
Bagian 25 end.
Pemeran pria terbuka :
*Happy ending pemeran pria terbuka :
-Toma Toyib.*Pameran pendukung terbuka :
-Ayaya
-Ganya
-Keking
-Yaen Mikasa
-Dodit
-Signiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...