WARNING 18+
Kami sampai di depan pintu masuk dungeon.
"Kalian sudah siap?" Tanya Luocha kepadaku dan Ayates.
"Siap." Jawabku.
Semoga saja kali ini bukan dungeon yang aneh aneh.
Ketika kami masuk, kami langsung ditempatkan di tepi lapangan olahraga. Muncul status window di depan masing masing kami. Aku pun membaca bagianku.
"Misi : Bertahan selama 2 jam dari serangan zombie." Bacaku dalam hati.
Tak lama, setelah status window menghilang, muncul ratusan sosok zombie dari depan mendekati kami. Kami semua langsung panik.
"Bagaimana ini?" Tanyaku.
"Kita harus cari sudut dahulu, di sini terlalu banyak celah." Jawab Ayates.
Duar duar (Ayates menyerang zombie yang mendekat dengan gulungan serangan magic)
"Di belakang ada perumahan kan? Ayo kesana!" Lanjut Luocha.
Kami melihat melihat perumahan di belakang kami, rumah yang sekiranya aman. Untungnya, tepat di belakang kami, ada sebuah rumah berloteng.
"Luocha, kamu pimpin jalan depan, aku yang jaga jalan belakang." Suruh Ayates.
Kami berlari menuju rumah tersebut. Luocha mengecek di depan apakah ada zombie. Luocha membuka pintu dan masuk perlahan ke dalam rumah.
"Ruangan depan aman! Kita langsung naik lantai 2." Jawab Luocha.
Kami bertiga akhirnya masuk ke rumah menuju lantai 2. Luocha mengecek sama seperti tadi.
"Lantai 2 terlihat aman! Di depan kita ada loteng dengan tangga lipat. Mari kesana." Lanjut Luocha.
Namun saat akan menaiki tangga, tiba tiba muncul seorang zombie dari pintu kamar di sebelah tangga mengangetkan Luocha dan tak sengaja mengginggit tangan Luocha.
Crass(Luocha membunuh zombie tersebut)
Tak tak tak..( Luocha mengecek atap)
"Ayo naik, di sini aman!" Info dari Luocha.
Zombie semakin dekat, ini gawat.
"Kamu duluan naik Lumine!" Suruh Ayates.
Akupun naik ke loteng, namun saat tiba giliran Ayates naik, mendadak kakinya digigit zombie.
Cras cras (Dari atas, Luocha membunuh zombie yang mencoba mendekati Ayates yang menaikai tangga)
Kami berhasil naik. Kami menjatuhkan tangga lipat dan menutup lotengnya.
"Hufft, hufft." Ayates dan Luocha mencari nafas.
Aku panik melihat mereka. Apakah mereka akan mati.
"Tahanlah, aku akan mencari obatnya di tasku." Merogoh tas sambil menahan tangis.
"Tak ada gunanya Lumine. Sebentar lagi kami berdua akan menjadi zombie." Jawab Luocha.
Aku benar benar menangis, mengapa baru awal sudah begini.
"Iya Lumine. Yang penting kamu selamat, bagi kami sudah cukup." Lanjut Ayates memegang tanganku.
Aku tak kuat. Mereka berkorban demi aku.
"Tapi, kalau semisal kalian beneran mati dan tak kembali ketika dungeon selesai, gimana." Khawatirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...