Aku sangat kebingungan karena tidak bisa log out. Berntung saja sebelum memasuki dunia ini, kami diberitahu bahwa 1 hari di dunia ini sama dengan 1 jam di dunia asli dan besok adalah hari libur. Toma keluar dari rumah sakit lebih awal, itu sebabnya dia sekarang bersama kami.
Status window kemudian muncul masing masing di depan kami. Kami semua mendapat misi tersendiri untuk dapat log out. Kamipun langsung berdiskusi.
"Misi kalian apa?" Tanyaku ke tim.
"Misiku adalah menyelesaikan dungeon." Jawab Ilham.
"Aku juga." Lanjut Toma.
"Iya saya pun sama." Jawab Zhonglay.
"Nampaknya kita semua dapat misi dungeon yang berbeda." Kesimpulan dari Ilham.
"Kalo misimu apa?" Tanya balik Ilham ke aku.
"Misiku adalah membantu misi kalian semua." Jawabku.
"Yang kulihat, disini terdapat keterangan bahwa kita bisa log out jika sudah menyelesaikan semua misi dungeon dalam waktu 8 hari dari sekarang." Lanjut kataku sambil melihat status windowku.
Kami berdisukusi untuk menentukan urutan pergi ke dungeon. Dalam keterangan, hanya 3 orang yang bisa masuk yaitu aku, penerima misi dan npc.
"Wah asik ada Lumine yang menemani." Senang Ayates.
"DIEM!!" Suruhku.
Setelah berdiskusi cukup lama, beginilah hasilnya. Toma akan berangkat bersamaku di hari pertama esok hari, Zhonglay di hari ketiga, Ayates di hari keempat, Tatang di hari kelima, dan Ilham di hari keenam. Mereka berjanji untuk tak mencampuri urusan dungeon satu sama lain.
Kelebihan di game ini adalah bahwa kita bisa tidur selayaknya di dunia asli serta ada alat komunikasi antar orang. Aku rasa ini cukup menyenangkan.
Untungnya sebelum berpisah, kami sempat bertukar kontak dengan para npc. Aku langsung membuat grup percakapan dengan para npc yang ditemui tadi.
"Maaf mengganggu kalian di jam segini, tapi apakah 5 orang dari kalian bisa membantu kami menyelesaikan dungeon?" Chatku di grup.
"Misi apakah itu?" Tanya Welt.
Aku langsung menjelaskan bahwa timku mendapat misi dadakan dengan syarat cukup sulit. Mereka pun mau membantu.
"Terima kasih." Salam terima kasihku.
"Dengan senang hati." Jawab Welt.
Setelah itu, timku langsung bergegas menuju pasar ramuan untuk membeli segala macam jenis ramuan yang diperlukan di dungeon.
"Kalian gak beli ramuan aneh aneh kan?" Tanyaku memastikan.
"Hoo, kamu mau ramuan aneh?" Goda Ayates.
"AWAS AJA BELI RAMUAN ANEH ANEH." Tegasku ke tim.
Malam hari di kamar masing masing.
Aku berpikir ini akan menyenangkan."Semoga saja tak terjadi hal aneh aneh." Harapku dalam hati.
Dalam mimpiku, aku bermimpi sedang tiduran telentang dan di kelilingi para husbu tampan yang telah kutemui.
Kalau orang lain mungkin akan langsung pingsan ketika dikelilingi pria tampan. Namun tidak bagiku yang sudah terbiasa melihat muka mereka.
"Muka elite, Waras sulit." Kataku di dalam mimpi.
Bagian 35 end
AUTHOR NOTE :
READY FOR THREESOME GESS???Kamu bisa banget bantu author untuk promosiin wattpad ini. Entah di share di grup sosmed maupun bikin video reaction atau spoiler adegan di tiktok.
Kalau bentuknya video di tiktok, jangan lupa tag author ya!! Akun sosmed author ada di bagian "QnA"
Bebas apapun bentuk dukungan dari kamu, author akan senang!!
*Pemeran pria terbuka :
*Npc Sementara :
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...