WARNING 18+
Saat itu suasana sedang mendung, dan aku sedang berada di rumah kenalan kakakku untuk mengambil oleh oleh darinya.
"Ini oleh oleh dari kakakkmu." Kata kenalan itu.
"Terima kasih, kalau begitu aku harus segera pergi." Jawabku.
"Kamu yakin gak mau disini dulu? Cuaca sedang mendung. Tak ada payung dan jas hujan tersisa disini karena udah dipake keluargaku." Tanya kenalan itu.
"Tak apa, terima kasih. Kalau begitu aku pergi dulu." Pamit aku.
Aku pun bergegas berlari menuju rumah, aku memegang dan melihat bahwa pemberian buah buahan termasuk pisang kakakku ini sangat besar semua. Aku sangat senang.
"Wah kalo dibuat toping makanan bakal enak nih." Kataku sambil melamun.
Akupun mempercepat lariku sambil melamun. Aku akan belok kanan saat sampai di pertigaan yang sangat sepi, namun tiba tiba ada Toma yang muncul tepat beberapa jarak di depanku. Aku mencoba mengerem langkahku, namun gagal hingga bertabrakan dengan Toma.
"Aduh-duh... Loh Lumine? Kenapa kamu disini?" Tanya Toma.
"Aku habis dari rumah kenalan kakakku untuk ambil oleh oleh buah." Jawabku.
"Loh tapi tadi katamu...Hmmm... Kamu ketahuan bohong." Senyum Toma.
" Ih...aku enggak bohong. Setelah urusan tadi, aku memang mampir ke rumah kenalan kakakku." Elak dengan malu aku.
"Hahahaha, oh gitu." Tertawa riang Toma.
"Kamu sendiri? Ngapain sendiri?" Tanya balik aku.
"Aku dalam perjalanan pulang ke rumah asli keluargaku. Sudah lama kosong disana karena terbiasa tinggal di tempat pelayan keluarga Kamisatesate." Jawab Toma.
"Beberapa hari sekali, aku memang selalu mengecek rumah untuk membersihkan rumah agar tidak kotor." Lanjut Toma.
"Oalah." Kataku.
"Emm, bisakah kau bergeser? Kau menindihiku." Minta Toma.
Aku tak sadar kalo aku duduk membelakangi kaki kirinya dan menindihi kaki kanan Toma yang posisi tiduran terlentang.
"Oh maaf, bentar aku rapihin buah buahanku dahulu." Panik aku.
Akupun merapihkan buah buahan yang jatuh di depanku dengan tangan kiri. Tangan kananku yang dari awal berada di posisi belakang memegang sesuatu besar juga langsung menarik itu.
Karena terlalu fokus dengan buah yang depan, aku merasa aneh. Kenapa buah besar yang ada di tangan kananku tidak bisa naik.
"Emm Lumine, kamu ngapain narik narik itu?" Tanya Toma.
"Aku? Oh ini buah yang diberikan kenalan kakakku. Buah buahnya sangat besar." Menunjukan buah yang dipegang dengan tangan kiriku.
Akupun melanjutkan merapihkan buah yang ada di depanku dan makin mencengkram buah yang di tangan kananku karena tak bisa ditarik.
"Emm.. Lumine... Itu bukan buah yang di tangan kananmu." Tersipu malu Toma dengan menutup matanya.
"Apa?" Aku langsung menoleh ke tangan kananku.
Seketika aku terkaget, aku memegang barang berharga Toma. Astaga, aku merasa sangat kotor. Tanganku sangat nakal.
"Oh-oh..M-maaf." aku melepaskan cengkraman tangan kananku dan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...