Bagian 27 : Petak Umpet Bareng Tatang

506 24 6
                                    

WARNING 18+

          "Lumine~~~ Di manakah kamu?" Kata Tatang.

         "Keluarlah~~ Kamu bisa bersembunyi, tapi kamu tak akan bisa lari~~" Lanjut Tatang.

        "Bagaimana ini bisa terjadi, ini benar benar gawat kalau aku sampai ketahuan!!" Dalam hatiku.

         Kejadian ini bermula dari pagi hari. Hari terakhir festival adalah memakai kostum pasangan dari Tatang. Seperti kemarin, kami membantu berjualan di stand kelas. Anggota band yang lain serentak bolos sekolah untuk menjenguk Toma dan bermain di rumah Ayaya.

       Setelah selesai membantu, aku dan Tatang berbincang di kelas yang sedang kosong di sore hari jam 5.

         "Fiuh, capeknya." Lelahku.

         "Kamu mau aku dinginin?" Tawar Tatang.

        "Gimana caranya?" Tanyaku.

        "Tentu saja dengan kupeluk~~" Goda Tatang.

       Aku memandang jijik Tatang. Apa apaan gombalannya itu.

      "OGAH!! BAU KERINGATMU PASTI BUSUK!" Tolakku.

      "Kamu jahat banget Lumine." Sedih Tatang.

       Akupun memutuskan akan pergi ke kantin sendiri, namun tiba tiba Tatang menahan dan memegang tanganku.

     "Karena hari ini belum berakhir dan masih terhitung giliranku. Bagaimana kalau kita bermain?" Tawar Tatang.

      "Gak mau, aku capek." Tolakku.

     "Kalau kamu menang, aku gak akan ganggu kamu selama seminggu." Kata Tatang.

     Mendengar tawaran itu membuatku merasa tertarik. Seminggu tanpa Tatang adalah sebuah berkah.

      "Bagaimana kalau aku kalah?" Tanyaku.

      "Tak ada. Kamu tak perlu melakukan apapun." Pede Tatang.

     Aku tak mengerti apa yang membuatnya begitu percaya diri. Seperti ada udang di balik batu.

     "Baiklah, apa permainannya?" Jawabku.

     Toh gak ada salahnya mencoba, aku gak rugi apapun kalau kalah.

     "Kamu sembunyilah di sekitar sekolah, jangan sampai kutemukan sampai malam jam 8 malam. Tak boleh ada campur tangan orang lain dan tak boleh bersembunyi di kamar mandi." Tantang Tatang.

     Petak umpet ya, heroine asli dalam cerita sangat jago main petak umpat. Aku yakin gak akan kalah.

     "Heh kamu lupa? Aku menang 10 kali berturut-turut saat kita bermain dulu." Kataku.

    Tatang tersenyum. Aku tak tau apa yang ada di pikirannya.

      "Kalau begitu, deal ya. Aku akan berdiam diri sini dan ku kasih waktu 30 menit untuk kamu bersembunyi." Pede Tatang.

     Aku langsung menuju keluar kelas. Aku makan di kantin sebentar agar tidak kelaparan. Hingga saat waktunya hampir habis. Aku langsung mencari tempat sembunyi.

      Aku langsung menuju atap sekolah. Tatang pasti tak akan bisa menemukanku.

     Waktu bersembunyi telah habis. Aku menikmati melihat melihat pemandangan di balik pintu atap.

      20 menit kemudian, aku mendengar suara langkah kaki. Aku langsung memegang pintu atap agar dikira bahwa dikunci.

       Suara langkah kaki yang mendekat itu sejenak berhenti dan terdengar suara.

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang