Bagian 37 : Toma&Gepard (2)

462 28 9
                                    

        WARNING 18+

         Hati nuraniku berkata kalau yang menonton memberikan jawaban B. Karena itu aku akan melakukannya.

         Aku diam diam mengintip ke bawah selimut, dan kedua tanganku meraba ke dalam boxer keduanya.

         "Anjir gila, keduanya besar banget." Tanganku yang memegang itu.

        Karena ini akan sulit, aku mengeluarkan tangan lagi. Mencoba menurunkan boxer mereka sedikit kebawah agar ada nafas untuk barang mereka.

        Tapi karena salah perhitungan, aku menurunkan terlalu banyak hingga membuat kedua barang tegang itu keluar dari boxer dan mengenai langsung kaki kiri dan kananku.

        "Anjir anjir anjir." Pikirku.

        Aku langsung menyentuhnya, dan mulai mengocok keduanya bersamaan dengan tanganku.

       Ngggh..Nggh...(suara erangan Toma)

     Ngg..Ngghh..( suara erangan Gepard)

        Suara erangan mereka terdengar sangat lembut. Aku lanjut menggerakkan tanganku.

     Ngggh...ngghh..

     Ngggh...ah... Nggh..

   Setelah beberapa gerakan, cairan itu keluar mengenai kakiku. Dan tentu saja itu belum lemas.

       Ngggh....ngghh...Lumine

     Ghahhh... Lumine..Nggh..nggh..

       Ini gila, mereka memanggil manggil namaku. Mereka sangat cabul. Sangat amat cabul. Bahkan yang menonton ini pasti juga cabul.

       Cairan itu keluar kedua kalinya membasahi kakiku. Tapi masih tetap belum lemas.

        Aku mencoba mengocoknya lagi. Namun kali ini berbeda, kepala keduanya mendekat ke ke kepalaku. Dan menjilat masing masing telinga dan leherku.

         "????!?!!!" Kaget aku.

        Ini makin gila dan geli. Jilatan keduanya di telinga dan leherku sangat nyaman. Terdengar desahan dan jilatan mereka makin membuatku semakin tergoda.

       Ngghh..slurp.. Lumine

       Lumine... slurp.. Lumine

       Ngggh..nnggg..Ahhh! Lumine..

       Gghhh..slurp Lumine.

       Crotttttt

        Aku bisa membayangkan kedua barang itu bertegur sapa dengan tanganku mengatakan."Halo tangan cantik, kocok aku yang cepat ya."

       Mereka keluar untuk ketiga kalinya dan masih belum lemas juga. Aku mencoba mengocoknya semakin cepat.

      Ngghh....Lumine...

      Nggrrr... Lumine...

      Lumine...slurp...Lumine...

     Lumine..slurp...Lumine..

    Crottt

      Melihat mereka memanggil manggil namaku membuatku semakin malu. Untungnya yang ke 4 sudah lemas.

      "Tapi bagaimana caraku membersihkannya?" Pikirku.

      Ini sangat basah dan kotor di kakiku, tapi aku tak bisa berdiri karena dipeluk sambil tidur.

       Aku menyerah, akhirnya aku tidur kembali. Yang penting barang itu sudah lemas dan aku tak terganggu. Aku bisa menjelaskannya nanti ketika bangun.

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang