WARNING 18+
Kami akhirnya sampai di rumah. Aku benar benar stress melihat kelakuan mereka selama dalam perjalanan.
"Wah rumahmu bagus sekali Lumine." Puji dari Tatang.
"Kalian mau minum apa? Akan kusiapkan." Tanya aku.
"Aku saja yang ambilkan." Tawaran dari Dilac.
"Kalian disini aja, biar aku dan Lumine yang ambilkan." Kata Xianto
"Aduh perkara ambil minum kok rusuh. Aku sama Xianto aja yang ambilkan." Pusing aku sambil menenangkan mereka.
Karena ucapan tadi. Mau tidak mau akhirnya mereka mengalah. Di dalam dapur, aku dan Xianto meracik minuman.
"Tadi mereka pesan minum apa?" Tanya dariku.
"Diluc mau kopi, Kaeya mau wine, lalu Tatang mau susu." Jawab Xianto.
"Kalo gitu kamu masak air ya, biar aku yang siapin gelasnya." Suruh dariku.
Xianto pun memasak air panas untuk kopi. Sambil menunggu air mendidih, Xiao melihat lihat sekitar dapur.
"Aduh gak nyampe nih mau ambil gula, ini pasti kerjaan Asep." Kesal aku.
"Sini aku ambilkan." Bantu Xianto.
Xianto berdiri njinjit. Namun pose ini agak aneh. Aku akan berbalik agar Xianto dapat dengan mudah mengambil gula. Akan tetapi saat berbalik, Mukaku tergesek oleh dada Xianto. Aku tak sadar bahwa Xianto sudah berada di belakangku. Tercium bau keringat badan dari pria tinggi itu. Xianto yang kaget langsung menjauh dan berkata,"Kamu cari cari kesempatan ya?"
"Apa kamu punya hobi aneh?" Kaget Xianto.
Sejujurnya sebelum aku reinkarnasi, aku memang selalu membayangkan aneh aneh terhadap husbuku. Aku malu untuk mengakuinya.
"Kalau itu orang lain, mungkin sudah kuhajar babak belur. Tapi kamu temanku satu satunya yang mau menerima penampilan fisikku , ini cium bau badanku sepuasnya." Kata Xianto sambil berdiri melebarkan tangannya.
"Gak, tadi itu cuma kaget aja. Aku mau geser tetapi gak sadar ada kamu dibelakangku." Kataku dengan wajah memerah.
Xianto melepaskan seragam luarnya, terlihat manset berwarna putih yang menyatu dengan keringat. Badan Xianto pun ikut terlihat.
"Kenapa kamu lepas seragam?" Kaget balik aku.
"Panas. Memangnya kamu gakepanasan di kota ini?" Bingung Xianto.
"Aku sudah berkeliling dunia, jadi panas segini udah biasa." Jawabku dengan santai.
Air dalam panci akhirnya matang, Xianto mengangkat panci itu. Saat Xianto melangkah menuju arah gelas. Tak sengaja aku terkena sedikit cipratan air itu.
"Aw Aw panas." Mengibas tanganku.
"Maaf, maaf banget. Sini mana tanganmu." Menaruh panci lalu memegang tanganku.
Xianto menghembuskan nafas pelannya ke tanganku. Udaranya begitu pelan hingga dapat masuk ke dalam hidungku. Aku berasa ini berkah dapat mencium nafas dari karakter Xiao versi tinggi. Aku memperhatikan bahwa di dunia game maupun di dunia novel. Dia masih bernasib malang. Melihat tangannya yang banyak bekas luka, membuatku sedih.
"Udah mendingan?" Tanya Xianto.
"Udah, makasih" Terima kasihku.
"Tanganmu rapuh begini, aku takut mereka tak peka sama keadaanmu. Kalau mereka membuatmu kesulitan, bilang padaku ya. Akan kuurus."
Aku mengangguk. Dan setelah minuman jadi, kami menuju ruang tamu. Hanya saja, yang berada di ruang tamu hanya Tatang.
"Di mana yang lainnya?" Tanya aku yang kebingungan.
"Dilac ke kamarmu untuk melihat keadaan dan Kaeya ke gudang." Jawab Tatang.
"Loh? Kenapa kamu balik balik dari dapur sudah lepas seragam?" Bingung Tatang.
"Jangan ingin tahu urusan orang, urus aja dirimu sendiri" Jawab Xianto.
"Akan kupanggil mereka. Kamu jangan aneh aneh dengan Lumine." Kata Xianto sambil menaruh 3 gelas minuman dan meninggalkan mereka Tatang dan Lumine berduaan saja.
Bagian 4 end
PENCAPAIAN TERBUKA
Sekarang para pembaca dapat mengetahui tingkat cinta(love rate) setiap pemeran pria!!*Pemeran pria terbuka :
*Pemeran pendukung :
-Ayaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)
Fanfiction[HIATUS] WARNING 18+ ADEGAN PANAS DENGAN HUSBU GENSHIN DAN HUSBU HSR Aku mati, dan bereinkarnasi di tubuh heroine dengan novel reverse harem bad ending. Menceritakan tentang kegilaan setiap pemeran pria terhadap heroine. Apesnya, muka set...