Bagian 18 : Kostum Festival

479 31 5
                                    

  WARNING : SIAPKAN TISU UNTUK MENGUSAP AIR MATA.

     H-21 sebelum festival. Pengumuman tentang jadwal tampil diumumkan. Ternyata kelas kami kebagian tampil di hari pertama festival. Aku semakin panik karena takut performa tidak akan maksimal.

      Kelas semakin ramai tentang pembicaraan festival. Termasuk juga gengku yang sedang bergosip tentang pakaian festival.

      "Aku nanti akan pakai kostum dewa domba. Kamu nanti bakal pakai cosplay apa aja guys?" Tanya Ganya.

      "Aku dan Keking bakal pakai kostum sesuai skin game kami." Jawab Ayaya dan Keking.

    "Takjublah denganku, aku bakal jadi pusat perhatian nanti dengan kostum pangeran Eropa abad kerajaan hehe. Ilham pasti kalah tenar." Sanjung Tatang.

     "Kamu kepedean. Asal kamu tau, kostumku itu warna putih ala malaikat Yunani. Dengan adanya sayap putih punggung dan tanda lingkaran diatas kepala." Jawab Ilham.

    "Wah kostum kalian bagus bagus. Kalo kamu pakai apa Xianto dan Toma?" Tanya aku.

    "Aku pakai kostum kurcaci." Jawab Xianto.

    "Aku? Aku tak yakin bisa.. tapi aku ingin pakai kostum Mummy!!" Jawab Toma dengan ceria.

    Karena keasikan ngobrol, aku tak sadar bahwa Dilac dan Asep sudah berada di belakangku.

     "Wah wah, pada asik bicara kostum ya. Tuan rambut merah kita satu ini katanya mau pakai kostum natal. Dan aku akan pakai kostum manusia serigala." Kata Asep.

    "Bajingan kamu mencuri ucapanku." Kata Dilac.

     Kami melanjutkan obrolan kami hingga bel jam pelajaran dimulai dan pak Zhonglay datang.

     "Selamat pagi anak anak, kalian sudah lihat pengumuman kan?" Tanya pak Zhonglay.

      "Sudah pak" Jawab para murid.

      "Pak, bapak pakai kostum apa saat festival nanti?" Tanya Keking.

     "Saya? Saya pakai kostum drakula.

  Seketika beberapa para murid termasuk Keking berteriak.

     "PAK, GIGIT AKU DONG!! AKU RELA DIGIGIT!!" Teriak Keking.

   "Aku juga pak, aku." Teriak beberapa murid.

   "Haha, sudah sudah. Kita langsung mulai pelajaran ya." Menenangkan para murid.

     Pelajaran dimulai hingga jam pulang datang. Namun karena tugasku belum selesai, aku bilang kepada yang lain untuk pulang duluan.

   "Dadah Lumine, jangan lupa latihan di tempat seperti biasa ya." Kata Ayaya yang terakhir pulang.

    Hanya tersisa aku sendirian di kelas mengerjakan tugas. Suasana kelas sekarang menjadi sepi. Tak lama, terdengar suara langkah kaki semakin mendekat tapi tak kupedulikan.

     "Hmm.. aduh aku nyesel nunda nyelesaiin tugas. Aku harus cepat cepat pulang." Kataku.

    Terlihat langkah kaki itu ternyata adalah pak Zhonglay. Dia mendekatiku dan berkata." Masih lamakah Lumine?"

      "Iya pak, masih lama. Bapak pulang duluan aja." Suruh aku.

    "Lumine, kamu lupa? Panggil Zhonglay." Jawab pak Zhonglay.

     "Emm.. iya Zhonglay." Nada pelanku.

     Zhonglay lalu duduk di sebelahku. Dia terlihat sedih. Namun tak kupedulikan, karena tugas nomor satu.

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang