Bagian 14 : Pembalasan Dendam.

730 32 14
                                    

     WARNING 18+

     Mata pelajaran pertama di hari ini adalah Olahraga. Aku datang dengan langsung mengenakan seragam olahraga. Setelah absen dan pemanasan 30 menit, aku kembali ke kelas karena lupa membawa botol minum dari tas ke lapangan. Saat sampai di kelas, aku kaget ternyata ada Ilham telanjang dada di kelas. Akupun mendekati Ilham.

     "Loh kamu sejak kapan disini?" Tanyaku.

    "Daritadi." Jawab Ilham.

      Terlihat badan Ilham penuh keringat. Sungguh pemandangan yang indah. Akan tetapi, tiba tiba terdengar langkah kaki menuju ke arah kelas.

(𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐢𝐧𝐠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐢𝐧𝐠)

    Diriku langsung ditarik Ilham menuju loker kubus seperti brankas kubus pada umumnya. Loker tersebut biasanya digunakan untuk menyimpan alat bersih bersih.

     "Kamu kenapa menarikku?" Bisikku.

     "Sshh diam dulu." Jawab Ilham.

    Suara langkah kaki itu mendekat menuju ruang kelas. Aku tak bisa melihat itu siapa yang karena posisiku membelakangi pintu dan berhadapan dengan Ilham.

     "Disini sesak, kenapa kita sembunyi?" Bisikku.

     "Akan kujawab, diam dulu." Jawab Ilham.

    Loker ini terlalu sempit untuk berdua. Posisi dimana kedua kakiku menekuk keatas terbuka sambil aku duduk. Dan Ilham berada dengan posisi kaki menekuk kebawah. Dia berada di tengah tengah kedua kakiku yang menekuk. Posisiku duduk mebentuk huruf L.

    Walau mukaku sedikit menunduk, tapi itu sedikit menempel ke dada Ilham membuatku sedikit kesulitan berbicara dan bernafas.

     "Loh dimana Lumine? Katanya dia ke kelas untuk mengambil minuman." Kata Ayaya.

     "Mungkin ke kantin, kita cek disana yuk." Jawab Ganya.

     Akhirnya merekapun pergi meninggalkan kami berdua di dalam loker.

     "Sekarang kita bisa pergi." Suruh aku.

     "Baiklah." Kata Ilham sambil memegang ganggang pintu.

      Terdengar suara genggaman pintu terus menerus yang diputar Ilham. Firasatku mulai aneh.

     "Kenapa?" Tanyaku.

     "Ini terkunci." Jawab Ilham.

    Aku gelisah, aku benar benar kehabisan akal. Aku ingin keluar, tapi aku tak ingin ketahuan berduaan oleh banyak orang.

     "Kamu jangan gelisah dan banyak gerak, kalau ketahuan pun cuma 2 sampai 3 orang. Aku yang akan tanggung jawab jelasin ke mereka." Ilham menenangkan diriku.

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang