Bagian 26 : Bola Mas Ilham sangat menggoda

733 24 3
                                    

  WARNING 18+

      Hari ini adalah hari yang melelahkan. Aku dan Ilham yang memakai kostum putih malaikat/dewa disuruh membantu jualan di stand kelas.
Dan karena ini jam kosong, tentunya anggota band kami selama datang sekolah tidak membawa tas.

      Aku dan Ilham dikerumuni beberapa pengunjung untuk foto bareng seharian. Hari yang panas pun menjadi cobaan tambahan bagiku.

       Hingga tiba selesai beres beres. Aku akan bersiap pulang di kelas, namun tiba tiba ada yang minta tolong padaku.

     "LUMINE, Tolong gantikan aku piket hari ini ya? Plis." Minta Hutata, teman perempuan ke-empatku.

    "Apa? Aku udah capek membantu stand kelas." Jawabku.

    "Ayolah, aku ada panggilan mendadak nih. Kutraktir makan deh ketika udah mulai sekolah nanti." Memohon Hutata.

  "Baiklah, janji ya?" Kataku.

  "MAKASIH LUMINE, Kalau begitu aku pergi ya!" Meninggalkan aku yang sendirian di kelas.

     Hanya tersisa aku sendiri di kelas. Aku harus piket dengan keadaan kostum begini sangat merepotkan.

    "Dasar, semua pada kabur dari jadwal piket." Kesalku.

    Saat lagi asik bersih tiba tiba Ilham sudah berdiri di belakangku tanpa terdengar suara langkah kakinya.

    "Kyaaa, ILHAM!! Jangan mengagetkanku." Kataku sambil menoleh kebelakang.

   "Yuk pulang bareng, kuantar." Ajak Ilham.

   "Bentar, aku lagi piket gantiin temenku." Kataku.

   "Oh." Kata Ilham.

      Ilham lalu duduk membaca buku kecil yang tergeletak di dekatnya di jendela yang terbuka dengan memakai kostum malaikat dengan sayap dan lingkaran di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


      Ilham lalu duduk membaca buku kecil yang tergeletak di dekatnya di jendela yang terbuka dengan memakai kostum malaikat dengan sayap dan lingkaran di atasnya.

      Aku merasa takjub, suasana di sore hari dengan kostum itu membuat dia menjadi semakin tampan.

    "Sialan, kenapa sih kamu setampan ini." Kataku dalam hati.

     Selama membersihkan, aku mengajak Ilham berbicara santai.

     "Wah enak banget ya, tiap hari selama festival berarti kamu di kerumuni pengunjung perempuan ya." Iri aku.

    Dia menoleh kepadaku tersenyum dan berkata.

     "Loh baru tau? Kenapa memangnya?" Kata Ilham.

     "Gapapa, cuma heran aja. Jadi cowok kok mau aja dipegang pegang dada dan perutnya selama foto." Makin iri aku.

     Ilham tertawa pelan mendengar ucapanku. Angin berhembus mengenai rambut Ilham itu membuatnya semakin tampan dengan senyuman dan kostumya.

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang